Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
Pastikan Kemampuan dan Kesigapan Personel
BADUNG, MataDewata.com | Kepulan asap terlihat membumbung dari arah selatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali, Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 09:30 Wita. Sejumlah kendaraan pemadam kebakaran Bandara terlihat bergerak cepat ke titik api pada area shoulder di sebelah kanan runway 09.
Asap tersebut berasal dari badan pesawat Kintamani Air rute Bali-Singapura yang tergelincir sesaat setelah line up pada proses take off. Para penumpang kemudian segera berlari menyelamatkan diri sesuai instruksi dan petugas Airport Rescue and Fire Fighting berupaya menyelamatkan penumpang yang terluka dan memadamkan api.
Seluruh rangkaian peristiwa tersebut adalah skenario yang dijalankan pada Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-115. Latihan PKD yang bersifat full scale atau skala penuh tersebut dilaksanakan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang ditujukan untuk melatih dan menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel serta untuk menguji Standard Operating Procedure ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Latihan PKD tersebut juga ditujukan untuk menguji kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali ditengah rutinnya pelaksanaan perhelatan acara bertaraf internasional di Bali. eneral Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan pentingnya latihan PKD tersebut.
“Seluruh potensi yang ada di bandara dan sekitar bandara harus dikerahkan untuk menanggulangi keadaan darurat. Untuk itu perlu untuk dilatih secara periodik sebagai upaya antisipasi yang akan membuat kita selalu dalam keadaan siap baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas dan dokumen yang dimiliki bandara,” ujar Handy.
“Di bulan September 2024 mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah Bali International Airshow. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai harus senantiasa bersiap, tidak hanya dari sisi fasilitas dan pelayanan namun yang paling utama adalah safety and security. Ancaman dapat terjadi kapan dan di mana saja. Jika lengah sedikit saja maka akan sangat mempengaruhi operasional bandara,” tambahnya.
Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, dan sinkronisasi antar unit dan instansi komunitas bandara diuji. Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), Buku Pedoman Bandar Udara Siaga Bencana atau Get Airport Ready Disaster (GARD), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
Dalam pelaksanaannya, latihan PKD yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang terdiri atas tiga rangkaian latihan skala penuh, yaitu latihan penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise), penanganan ancaman keamanan bandara (Security Exercise), dan penanganan bencana alam (Domestic Exercise).
Aircraft Accident Exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku pada kecelakaan pesawat udara maskapai Kintamani Air, dengan Registrasi PK-KLX, Call Sign Kintamani 115, tipe pesawat Boeing 777-300 ER yang mengangkut 292 orang (275 penumpang dan 17 kru), ketika rolling via runway 09, roda pendarat main whell kanan pecah dan meledak yang mengakibatkan pesawat sliding ke kanan dan terbakar di shoulder sisi selatan runway (6E pada Grid Map).
Dalam Security Exercise, disimulasikan Indonesia akan menjadi tuan rumah Bali International Air Show pada tahun 2024 dan yang menjadi venue kegiatan adalah Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Dikarenakan event ini berskala Internasional ada beberapa pihak yang ingin menggagalkan kegiatan tersebut dengan merencanakan demonstrasi massa dan melakukan ancaman bom.
Sedangkan dalam Domestic Exercise mensimulasikan Aktivitas di Tower Perum LPPNPI Cabang Denpasar yang saat itu berlangsung dengan kondusif. Bertempat di Ruang Panel lantai 6 sedang berlangsung kegiatan pemeliharaan kelistrikan. Tiba-tiba terjadi bencana alam yaitu Gempa Bumi yang besar mengguncang Provinsi Bali yang berdampak pada tower Perum LPPNPI Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Simulasi dari ketiga latihan kami rancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata. Hal tersebut ditujukan untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji prosedur yang berlaku. Dapat kami sampaikan juga bahwa seluruh kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan layanan kepada pengguna jasa di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” lanjut Handy.
“Kami juga turut mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi dari seluruh instansi komunitas bandara yang terlibat dari awal persiapan hingga hari H pelaksanaan PKD di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” tambah Handy.
Dalam pelaksanaan PKD ke-115 tersebut melibatkan instansi yang tergabung dalam Airport Emergency Comittee, d antaranya adalah maskapai penerbangan, ground handling, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kepolisian Daerah Provinsi Bali, Kodam IX Udayana, Basarnas Bali, Polres Bandara I Gusti Ngurah Rai, TNI AU Lanud Ngurah Rai, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, BIN Daerah Bali, Perum LPPNPI (Airnav) Cabang Denpasar, Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kantor Karantina Pertanian (KKP) Kelas I Denpasar, Bea Cukai Ngurah Rai, Pertamina DPPU Ngurah Rai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, dan Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kedonganan. Bu-MD