Kelompok Belajar Menjadi Strategi Menjaga Mutu Pendidikan di Tabanan
TABANAN, MataDewata.com | Kendati rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak jadi direalisasikan, tidak membuat Dinas Pendidikan Tabanan patah semangat mewujudkan SDM unggul di kabupaten lumbung beras Bali itu. Dinas terkait menjelaskan, kelompok belajar merupakan upaya strategis dalam pengoptimalan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Nyoman Putra mengatakan, pada dasarnya pihaknya sudah pernah melakukan kegiatan kelompok belajar pada siswa SD untuk memaksimalkan pembelajaran CALISTU (Membaca, Menulis dan Berhitung). Sehingga dengan adanya situasi pendidikan di tengah pandemi pihaknya akan menerapkan kelompok belajar.
“Tujuan kelompok belajar adalah mengutamakan keselamatan murid, dan kompetensi murid tidak boleh terabaikan pada kelas rendah yaitu SD,” paparnya saat ditemui di kantornya, Selasa (29/12/2020).
Ditambahkan Nyoman Putra, pentingnya kelompok belajar pada jenjang SD sebagai bentuk pembelajaran keterampilan CALISTU, dimana sebagai modal dasar murid SD dalam menuju tingkat selanjutnya. Dan sistem kelompok belajar juga tetap pada berbasis desa. “Ketika desa terkena zona merah maka kami tidak akan melakukan kegiatan kelompok belajar,” ungkapnya.
Nyoman Putra menjelaskan, tidak terwujudnya PTM di Kabupaten Tabanan dikarenakan adanya masukan dari Dinkes, Sekda dan Komisi Ketua Komisi IV DPRD Tabanan. Pasalnya, kondisi sekarang penyebaran covid-19 sangat tidak terkontrol. “Pemerintah daerah sangat khawatir akan kondisi penyebaran covid-19, maka PTM terpaksa ditunda untuk mencegah terjadinya cluster baru,” tegasnya seraya menambahkan ketika nanti ada vaksin covid-19 maka pihaknya akan memprioritaskan seluruh tenaga pengajar di Kabupaten Tabanan untuk di vaksin, dan pastinya PTM akan segera di buka. Rsdp