Hadiri Fashion Show Semarapura Festival ke-7, Ny. Putri Koster Dorong Masyarakat Cintai Kain Tenun Tradisional

KLUNGKUNG, MataDewata.com | Kabupaten Klungkung merupakan salah satu daerah yang memiliki sentra tenun di Bali. Dari jaman Kerajaan, masyarakat di Klungkung sangat tekun untuk menenun seperti tenun rangrang, endek dan cepuk. Ini merupakan warisan adiluhung yang harus dilestarikan. Untuk itu, peran Pemerintah, pengrajin hingga masyarakat sangat diperlukan demi terus terjaganya warisan yang leluhur tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster saat menghadiri acara Fashion Show dengan tema “Wastra Dibya Saswata” Memuliakan Tenun Mewujudkan Kemakmuran serangkaian Semarapura Festival ke-7 Tahun 2025 yang berlangsung di Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung pada Senin (28/4/2025) malam.
“Saya di 5 tahun kedepan ini ingin punya legacy di Dekranasda Bali. Kita ingin mengontrol atau mengawasi perkembangan, kemajuan kerajinan yang ada di Bali termasuk kelestariannya,” ungkap Ny. Putri Koster. Untuk itu, Dekranasda Bali akan terus menyelenggarakan pameran tetap yang berlangsung di Art Center, Taman Werdi Budaya Provinsi Bali sebagai wadah untuk kerajinan-kerajinan yang ada di Bali.
“Saya akan membuka pameran tetap di Art Center, supaya ada barometer ketika ada orang yang ingin mencari kerajinan-kerajinan yang ada tersebar diseluruh Bali. Saya rangkum di satu tempat, sekaligus untuk edukasi kepada masyarakat khususnya wisatawan yang datang ke Bali,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Dekranasda Bali juga memberikan perhatian kepada para desainer lokal Bali agar memiliki pengalaman global. Untuk itu, Ia berpesan kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung untuk memberikan pembinaan, mendorong serta memajukan para desainer lokal yang ada.
“Program ini sudah didukung oleh Bapak Gubernur. Dalam 1 tahun akan 2 kali Kita ajak mereka untuk pameran di luar negeri. Tentu dengan kurasi yang ketat demi kemajuan mereka. Bukan semata untuk mengajak mereka jalan-jalan keluar negeri, tapi memberikan mereka pengalaman dan menumbuhkan percaya diri untuk bisa bersaing dikancah global,” terangnya.
Peran pemerintah, pengrajin dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan hal itu. Di Klungkung sendiri, tenun khas Gelgel, Nusa Penida sangat terkenal dan kualitasnya bagus. Ini harus mendapat perhatian dari pemerintah dan dilestarikan bersama.
“Mari kita bekerja keras bersama, berkesinambungan dan konsisten. Saya ingin 5 tahun kedepan ini memberi warna terhadap dunia mode yang ada di Bali sehingga masyarakat Bali semakin mencintai tenun-tenun tradisionalnya. Klungkung itu pusat pertenunan, memiliki ciri khas seperti tenun cepuk dan rangrang. Ini harus Kita jaga dan lestarikan. Saya mendorong Dekranasda Klungkung untuk terus memfasilitasi kemajuan para IKM/UMKM Kita,” tutupnya.
Festival Semarapura digelar dalam rangka HUT Kota Semarapura ke-33 dan Hari Puputan Klungkung ke-117 menjadi perayaan budaya yang menampilkan keindahan seni dan tradisi masyarakat Semarapura dengan mengusung tema “Nayaka Maetala Udayana” yang berarti Kebangkitan Tanah Kelahiran di Tangan Pemimpin Bijaksana dengan mengadopsi konsep Old Town Heritage.
Hadir pula pada kesempatan ini, Bupati Klungkung beserta istri, Wakil Bupati Klungkung beserta istri, Sekda Kabupaten Klungkung beserta istri, serta pengurus Dekranasda Provinsi Bali. Hp-MD