PT BPR Dana Karya Nusa Tumbuh Positif di Masa Pandemi
TABANAN, MataDewata.com | PT BPR Dana Karya Nusa melakukan beberapa startegi selama setahun pandemi Covid-19 agar tetap tumbuh positif. Pelayanan lebih cepat kepada nasabah menjadi salah satu jurus jitu yang diuangkapkan Direktur Utama PT BPR Dana Karya Nusa, Eko Budi Handoyo.
Ditemui di PT BPR Dana karya Nusa yang berlokasi di Jl By Pas Ir Soekarno, Banjar Dinas Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanann ia mengatakan, pihaknya memberikan pelayanan lebih cepat kepada nasabah, sehingga nasabah tidak menunggu terlalu lama.
“Misalnya terkait pelayanan di kasir dan di CS. Jangan sampai nasabah menunggu lama baru dilayani. Apa yang diperlukan nasabah, itu yang kita berikan. Jangan sampai menunggu lama untuk dilayani,” katanya.
Selain itu, jajarannya harus memahami produk apa yang diperlukan masyarakat/nasabah misalnya investasi ataukah perlu rumah untuk tempat tinggal. “Itu kita berikan dengan bunga yang bersaing,” tegas Eko Budi.
Ia mengungkapkan selama setahun pandemi pihaknya menemui banyak kendala namun tetap mampu menumbuhkan aset menjadi Rp16 miliar serta dana pihak ketiga sampai Rp5 miliar. “Di masa pandemi ini, money changer kan nganggur uangnya, kita jalin kerja sama dan kita kelola uangnya daripada nganggur. Kita ambil sesuai jangkanya, kita pilah,” jelasnya.
Dikatakan Eko Budi, strategi lainnya bisa tumbuh di masa pandemi adalah kesempatan untuk memilih-milih nasabah. “Dari pengajuan yang ada kita SLIK jadi kelihatan yang bagus dan tidak, kita ambil kesempatan ini untuk mengambil nasabah kredit. Kita tawarkan dengan fasilitas bunga kompetitif dan pelayanan,” terang Eko Budi.
Sehingga PT BPR Dana Karya Nusa bisa mengambil nasabah yang bagus. “Meskipun ada masalah tapi sudah dapat kita hadapi. Penyelesaian dilakukan dengan sebaik-baiknya. Itu yang menyebabkan selama setahun ini bisa bertahan,” imbuhnya.
Menurut Eko Budi, sektor yang dianggap berpeluang menjadi nasabah kredit adalah pelaku usaha warung makan, alat-alat kesehatan seperti pembuatan masker, cairan sanitasi tangan, toko-toko besi dan industri yang masih bertumbuh di masa pandemi. “Kalau pariwisata memang tidak kita ambil sama sekali,” tegasnya. Ny-MD