ALFI Bali Siapkan Bisnis Logistik Bergerak Menuju Era “New Normal”
BADUNG, MataDewata.com | Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi Bali, A.A. Bayu Joni Saputra, SE.MM (Gus Bayu Joni) sangat setuju perekonomian nasional khusunya Bali mulai digerakkan menuju era “New Normal”. Secara bisnis disampaikannya usaha pengiriman barang (logistik) tidak terganggu dari sisi kualitas pelayanan, namun menurun dari sisi kuantitas dan permintaan sejak awal pandemi Covid-19 melanda dunia.
“Logistik termasuk bidang usaha yang dikecualikan untuk tetap berjalan dalam kondisi pandemi Covid-19. Bahkan melalui Dirjen Perhubungan Darat kita diminta terus bergerak, agar logistik berupa Sembako, alat-alat medis, ekspor-impor tetap dilakukan dengan baik. Ini bagian dari tugas kami di ALFI membantu pemerintah menjaga arus barang sehingga tidak terjadi kelangkaan,” ujar Ketua DPW ALFI Provinsi Bali, Gus Bayu Joni saat ditemui di Badung, Jumat (22/5/2020).
Diharapnya rencana pemerintah untuk kembali menggeliatnya aktifitas bisnis dan ekononi nasional khususnya di Bali di Era New Normal tetap mengacu pada protokol penanggulangan dan pencegahan Covid-19. Sangat disadari bila kondisi ekonomi seperti saat ini bila berlangsung cukup lama, maka akan sangat sulit dan lama untuk proses recovery (perbaikan). “Jadi New Normal ini dilaksanakan sesuai rencana, kita mengapresiasi langkah pemerintah. Tentunya dengan pengawasan protokol kesehatan yang sangat ketat, ungkapnya.
Dengan demikian tidak saja komponen ekonomi saja yang akan bergerak, namun sektor lainnya hingga dunia pendidikan akan kembali menjadi normal. Dengan kondisi ekonomi kembali produktif maka beban pemerintah juga akan berkurang dan para pekerja bisa kembali produktif. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga diharapkan pandemi Covid-19 terus bisa ditekan dan diakhiri.
Kita sangat mengapresiasi tenaga medis sebagai pejuang kemanusiaan yang kita tidak boleh diabaikan. Kita tidak inginkan pelonggaran tanpa protokol kesehatan, tapi benar-benar New Normal. Normal seperti dulu kita tidak mau karena sangat bahaya. Wabah ini tidak bisa dilihat bahkan ada orang tanpa gejala (OTG), jangan sampai kita sebagai carryer (pembawa, red) bagi orang yang tidak kuat imunnya,” ungkap Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan itu. MD-9