Jaga Kerukunan Berbangsa, Tangkal Hoaks di Media Sosial
Oleh: Bagus Santa Wardana
DENPASAR, MataDewata.com | Dewasa ini siapa saja bisa membuat media (menggunakan media sosial). Bahkan terkesan bebas menyebarkan informasi yang kadang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bahwa informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan itu biasanya berisi ujaran kebencian dan Hoaks (Hoax).
“Informasi berisi ujaran kebencian dan hoax ini pemunculannya berawal dari media sosial sendiri. Celakanya, info ini bahkan ada yang disadur media online (perusahaan tanpa badan hukum pers) tanpa cek dan ricek dulu. Ditakutkan diikuti media elektronik seperti TV atau radio. Ujung-ujungnya, menjadi head line di media cetak. Inilah yang disebut lingkaran setan dari info hoax”.
Kita ketahui bersama media sosial saat ini sudah seperti kebutuhan pokok masyarakat di dunia, karena setiap orang yang menggunakan media sosial dapat melihat berbagai macam berita dan informasi di dalamnya. Bahkan media cetak sekalipun akan kalah eksisnya dibanding media elektronik yang menyajikan sarana media sosial yang dapat mereka akses dimanapun dan kapanpun.
Padahal kita tahu media cetak lebih kredibel dibanding media elektronik yang terdapat di media sosial tersebut belum tentu dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
Karena tingginya pengunaan media sosial di kehidupan masyarakat saat ini, semua hal yang disajikan di media sosial belum tentu tepat dan akurat kebenarannya, ketidak benaran berita ini lah disebut hoax atau berita palsu.
Menyikapi fenomena yang berkembang, sudah sepatutnya semua elemen bangsa berupaya untuk memberantas hal ini agar tidak menjamur. Bertebarnya ujaran kebencian, isu SARA, terorisme, radikalisme dan Politik Identitas akan menjurus kepada disintegrasi bangsa (perpecahan bangsa) dan ini akan menghilangkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa di Indonesia.
Ini bukan suatu hal yang pantas di banggakan, ini akan menyulutkan hal-hal yang negatif di masyarakat kita. Bahwasanya media adalah sarana yang dapat memudahkan akses setiap orang memperoleh informasi apapun, tapi dengan bermunculan berbagai informasi palsu (hoax) dan ujaran kebencian ini makna media sosial perlahan menjadi sarana yang menakutkan bagi setiap orang nantinya.
Karena informasi yang mereka dapatkan belum tentu benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Banyaknya berita-berita/informasi bohong (hoax) dan ujaran kebencian ini sangat sensitif untuk di pergunakan terlebih dalam kontelasi politik ya g mulai.meninggi. Hal ini tentunya sangat berbahaya jika tidak jernih menyikapi isu yang berkembang di masyarakat.
Negara yang berdaulat dan demokratis ini harus kritis dan cerdas memanfaatkan isu-isu di tengah masyarakat. Dalam demokrasi kita di tanah air, perebutan kekuasaan, pengunaan politik identitas sangat gampang di gunakan melalui hoax dan ujaran kebencian.
Sebagai anak muda yang peduli terhadap perkembangan jaman, kritis dan cinta tanah air kami mengajak anak muda di sekuruh tanah air untuk berfikir hebat cerdas dan kritis menangkal isu ini. Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk berupaya memeranggi hal-hal negatif yang menjadi “virus” saat ini yaitu hoax dan ujaran kebencian di media sosial.
Sekali.lagi kita harus berupaya untuk memberikan pemahaman yang positif tentang mengunakan media sosial dengan bijak dan cerdas. Karena cerdas saja tidak cukup tapi anda harus bijaksana mengunakan wadah media sosial sebagai hal yang bermanfaat dalam kehidupan sosial masayrakat. Semoga dengan coretan ini, tercipta kerukunan dan perdamaian di tanar air yang kita cintai Indonesia. Merdeka, salam hangat: Bagus Santa Wardana. BSW