Distan Pangan Bali Berbagi 250 Paket Sembako Untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

DENPASAR, MataDewata.com | Pandemi Covid-19 yang terjadi sudah hampir 10 bulan berdampak sangat dalam terhadap perekonomian masyarakat. Dampaknya tidak hanya dirasakan di sektor jasa dan pariwsata, pekerja harian bahkan oleh petani karena relatif sulitnya memasarkan produknya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.

Untuk itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, membeli produk pertanian yang dibeli dari petani langsung dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat terkena dampak Covid-19. Sampai dengan saat ini telah dibagikan lebih dari 3.000 paket Sembako produk pertanian lokal Bali kepada 19 panti asuhan dan sejumlah kelompok masyarakat lainnya. Bertempat di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali kembali diserahkan 250 paket Sembako berupa produk pertanian Bali kepada perwakilan kelompok penerima, Jumat (27/11/2020).

Baca juga :  Tanggulangi Pandemi, Indonesia Ajak ASEAN Jalin Kerja Sama

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, MSi., mengatakan, khusus untuk sektor pertanian, sebagaimana arahan Gubernur Bali, Wayan Koster agar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali selalu hadir membantu petani mengatasi kesulitannya, maka pertengahan 2020 program/kegiatan sektor pertanian telah direfocusing untuk lebih banyak mengalokasikan bantuan, fasilitasi dan mengembangkan program padat karya sektor pertanian.

Baca juga :  Ni Made Rai Santini Gantikan I Made Dirga Duduk di Kursi Dewan Tabanan

Termasuk dalam menyerap langsung produk petani yang berlebih khususnya sayuran, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyediakan sejumlah dana. Sampai dengan saat ini sudah dibeli produk petani langsung ke lahan petani yang bersangkutan senilai Rp51 juta dari petani di Baturiti, Kintamani, Petang dan di lokasi sentra produksi lainnya. “Walaupun jumlah yang dapat dibeli terbatas tetapi hal ini dapat mempengaruhi psikologi pasar sehingga harga jual di petani dapat meningkat,” jelas Wisnuardhana. MD-9

Baca juga :  Putus Rantai Pandemi Covid-19, Gubernur Koster Tegaskan Prokes Saat Nataru

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button