Dituding Karena Lemahnya Kepekaan Sosial dari Pemerintah!
Penyebab Sutama dan Yasa Akhiri Perjalan Hidup di Jembatan Bangkung
BADUNG, MataDewata.com | Diduga tidak kuat menahan derita hidup, kakak-beradik goreskan cerita akhir di Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Petang-Badung. Melompat bebas menuju dasar sungai yang beralaskan bebatuan itu dilakukan, Minggu (26/5/2024) sekitar pukul 18:00 Wita.
Aksi meregang nyawa Ketut Sutama dan Putu Yasa membuat warga sekitar dan masyarakat yang sedang melintas gempar dan mengerutkan dahi. Diketahui kedua jasad merupakan warga dari Banjar Dinas Rendetin, Bontihing, Kubutambahan-Buleleng.
Peristiwa ini sontak membuat masyarakat terenyuh, seperti yang dituliskan Tokoh Masyarakat Bali, Gede Pasak Suardika di akun sosial Facebooknya. Bahkan ia langsung menuding dengan menuliskan kalimat pertama “Lemahnya Kepekaan Sosial”.
“Daya tahan psikologis terbukti sangat rapuh. Sangat menyedihkan karena ini menjadi potret lemahnya kepekaan sosial masyarakat sekitarnya untuk menjadi barrier pelindung mentalitas yang jatuh akibat kondisi keluarga dan ekonomi,” tulisnya.
Politisi yang akrab disapa GPS ini juga menuliskan, peristiwa tersebut menjadi bahan untuk menuding pemerintah terlalu jauh dan berjarak dengan masyarakat tentunya dalam upaya pengentasan kemiskinan. “Tidak ada survey, anjang sana, atau pendekatan langsung ke warga seperti ini. Konsep Manusa Yadnya tidak berjalan dalam makna pawongan,” tulisnya mengkritisi.
“Seandainya saya tahu, paling tidak si bocah akan tetap hidup dan bisa hidup bersama saya. Paling tidak bisa saya tampung di pasraman atau tinggal serumah dengan saya. Kesulitannya bisa kita ajak berbagi Bersama. Sangat disayangkan dua nyawa hilang sia-sia sebagai potret tidak mampu menghadapi masalah hidup yang berat,” tutupnya dengan kalimat Amor Ing Acintya.
Saat dikonfirmasi kepada dinas terkait prihal peristiwa tersebut. Termasuk prihal himpitan sosial yang dialami para korban yang diduga menjadi penyebab aksi nekat bunuh diri, dibenarkan belum mendapatkan informasi sebelumnya.
“Tdk ada Pak informasi sblmnya, skrg staf kami sdh lsg turun membawa bantuan tunai dr Pak PJ Gub Bali, bersama Dinsos Bllg,” jawab Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani melalui pesan singkat WhatApp. Pm-MD