Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster Kuatkan Peningkatan Ekonomi Keluarga Melalui Koperasi
DENPASAR, MataDewata.com | Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster kembali diundang menjadi pembicara oleh Bali Tv dalam dialog interaktif Perempuan Bali Bicara, Sabtu, Saniscara Umanis, Tolu (26/11/2022). Mengusung tema peningkatan ekonomi keluarga melalui koperasi, Ny. Putri Koster juga didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, I Wayan Ekadina.
Tema dialog kali ini tidak terlepas dari 10 Program Pokok PKK dimana salah satu di dalamnya adalah pengembangan Kehidupan Berkoperasi. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster membenarkan bahwa Pengembangan Kehidupan Berkoperasi merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perekonomian rakyat. “Ibu melihat jika kuat management kita mengelola koperasi akan sangat cepat sekali mensejahterakan anggotanya,” ujar wanita yang sering disapa Bunda Putri ini.
Menurut Bunda Putri koperasi memiliki peran yang sangat penting dalam upaya stabilisasi harga. Koperasi dapat menjamin produk dapat dibeli dengan harga yang pantas walaupun harga umum di pasaran sedang turun. Koperasi dapat menyediakan bahan baku bagi produsen dengan harga yang stabil di samping juga berperan untuk menciptakan ekosistem perdagangan yang baik sehingga persaingan antar anggota dapat terjadi secara sehat.
Kadis Koperasi UMKM Provinsi Bali, Wayan Ekadina menyampaikan bahwa ibu rumah tangga memiliki potensi dan peluang yang besar dalam mensejahterakan keluarga. Salah satu peluang yang bisa diambil adalah melalui kehidupan berkoperasi. “Di dalam rumah tangga pasti ada aktivitas. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya membesarkan keluarga, sosialnya, lingkungannya tapi juga harus memperkuat ekonominya,” ungkapnya. Sehingga menurutnya jika ada keinginan dan niat pasti bisa menemukan jalan untuk memperkuat perekonomian keluarga, salah satunya adalah melalui pengembangan kehidupan berkoperasi.
Data menunjukkan bahwa jumlah koperasi yang ada di Bali saat ini mencapai 5.338 koperasi namun 1.333 di antaranya tidak aktif. “Seperti yang Bunda katakan permasalahan utamanya kebanyakan adalah di kepengurusannya,” ungkap Ekadina. Koperasi yang aktif didominasi oleh koperasi konsumen, koperasi jasa dan koperasi produsen sementara yang tidak aktif kebanyakan merupakan koperasi simpan pinjam. “Permasalahannya kebanyakan karena SDM kurang, kepengurusan hingga pengawasan yang lemah,” ungkap Ekadina.
Di sisi lain Bunda Putri menyoroti tentang kesejahteraan petani bunga kasna di Dusun Temukus, Karangasem. Ia menilai untuk mensejahterakan para petani Kasna disana harus melalui peran koperasi. “Koperasi ini menjaga apa kebutuhannya. Nanti Petani Kasna juga hanya boleh menjual ke koperasi yang ada di Dusun Temukus tersebut. Kemudian buat perarem atau aturan di lingkaran adat di Karangasem dulu bahwa semua canang dan bebanten harus disahkan dengan sepotek bunga kasna,” ungkap Bunda Putri.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Wayan Ekadina menyampaikan bahwa di Dusun Temukus saat ini sudah dilakukan tahap pembentukan koperasi. “Mudah-mudahan segera dapat terealisasi. Kami juga sudah bantu dalam pembuatan AD/ART nya termasuk terkait dengan badan hukum. Kami di Dinas Koperasi akan memfasilitasi,” ungkapnya. Hp-MD