Gus Adi: Pemimpin ke Depan Menjadikan Petani Tidak Identik dengan Kemiskinan

BADUNG, MataDewata.com | Politisi Partai Golongan Karya (Golkar), A.A Bagus Adhi Mahendra Putra, MH., yang akrab disapa Gus Adi turut buka suara terkait pemimpin yang akan memimpin Bali dan Badung bisa menjadikan petani tidak lagi identik dengan kemiskinan.

Menurut Gus Adi pemimpin ke depan yang mampu menjalankan kepemimpinan dan kebijakannya yang mengarah kepada pemberdayaan lembaga budaya yang dikenal dengan desa adat. Dan/atau dikenal dengan subak harus benar-benar menjadi perhatian yang kuat. Hal tersebut disampaikan secara langsung Kepada Team MataDewata.com saat ditemui dikediamannya,di Kuta Utara, Jumat (26/4/2024).

“Saya mengidamkan desa adat ini mampu melahirkan atraksi-atraksi budaya memperkaya aset budayanya kebudayaannya sehingga mampu merangsang kedatangan wisatawan ke provinsi. Lembaga ini kita mempunyai potensi yang luar biasa melihat perang di beberapa negara yang terjadi tidak tertutup kemungkinan perang dunia ke-3 bisa terjadi dan negara yang kuat adalah negara yang mampu menyediakan pangan yang cukup kepada masyarakatnya,” ujar Gus Adi.

Baca juga :  Rudy Ahmad Sudrajat Jabat Kepala BNN Provinsi Bali
MD-Ik-BPD Bali//1/2023/fm

Ketua Umum Yayasan Jaringan Sosial Swadiri (JSSB) Provinsi Bali Periode 2009-2019 ini mengatakan bahwa subak menjadi kunci utama penghasil pangan yang harus dimanfaatkan dan dikelola dengan baik maka subak bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi benteng.

“Coba yang ada di Bali betul-betul harus bisa menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan kuantitas yang cukup memadai kalau dengan adanya subak hampir 2000 yang ada di Bali ini. Subak yang ada di Bali pertama dia akan bisa mewujudkan suasana lapangan kerja, kedua tidak menutup kemungkinan dia akan menjadi benteng pangan Nusantara dan Nusa Tenggara Timur,” terangnya.

Baca juga :  Petakan Kemenangan 2024, Golkar Bali Gelar Rakorda Badan Saksi Nasional

Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar periode 2019-2024 juga dikenal sebagai tokoh muda yang sukses ini menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah dan lembaga pariwisata bisa memanfaatkan hasil dari subak untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran kepada masyarakat yang identik dengan kemiskinan.

MD-Ik-BPD Bali/1/2024/fm

“Kebijakan pemerintah nanti betul-betul dan lembaga-lembaga swasta yang beroperasi sebagai lembaga pariwisata ini mengambil semua hasil yang dihasilkan oleh subak ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani kita akan mampu menghilangkan kesan bahwa petani itu identik dengan kemiskinan. Inilah perlu terobosan bagi pemimpin ke depan menjadikan petani itu identik dengan orang kaya.

Baca juga :  PDI Perjuangan Pecat Tiga Kader Membangkang di Pilkada Bangli

Wakil Bendahara DPP Partai Golkar periode 2014-2018 ini mengungkapkan alasannya optimisnya dan pemerintah dan lembaga pariwisata untuk memperhatikan dan melakukan pembenahan terhadap subak agar menghasilkan pangan yang berkualitas maka akan menjadi bonus tersendiri bagi pariwisata Bali.

“Kenapa harus optimis tentang itu? karena pertanian itu sudah jelas mempunyai segmen pasar yang pasti cuman belum kita bangun coba ini sesuai dengan keahliannya sesuai yang mengacu kepada manajemen keuangan manajemen kualitas, ini yang harus kita dampingi bagaimana dia mampu menghasilkan pangan yang berkualitas,” ungkapnya.

“Kuantitas yang bagus tata niaga yang bagus maka bonusnya tanpa pariwisata ya masyarakat petani akan sejahtera orang belajar pertanian akan datang ke Bali jadi bonusnya pariwisata itu,” tutupnya. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button