Gubernur Wayan Koster Buka Pesamuhan Agung XVII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR)

Dukung Pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Mpu Ghana

DENPASAR, MataDewata.com | Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ketua Umum Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR), Prof. Dr. dr. I Wayan Wita secara resmi membuka Pasamuhan Agung XVII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Tahun 2022 di Pasraman Widya Grha Kepasekan, Denpasar, Minggu, Redite Kliwon, Sungsang (25/12/2022).

Pembukaan Pasamuhan Agung XVII MGPSSR dihadiri Ida Pandita Mpu, Ketua MGPSSR Provinsi dari berbagai daerah di Indonesia, Pengurus MGPSSR Provinsi, Kota/Kabupaten se-Bali, turut mendampingi Gubernur Ny. Putri Suastini Koster.

Gubernur Wayan Koster menyampaikan Angayubagia dan ucapan terimakasih telah diundang dalam acara Pasamuhan Agung XVII Tahun 2022 MGPSSR. “Ini merupakan suatu kehormatan bagi titiang (Saya/Gubernur Bali, Wayan Koster, red), bisa bertatap muka langsung, masimakrama dengan Ida Pandita Mpu, Pengurus, dan Sameton Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi sareng sami,” ujarnya.

Secara tulus juga menghaturkan rasa suksmaning manah (terima kasih dari lubuk hati) atas dukungan Sameton (keluarga besar) MGPSSR pada saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2018 yang lalu, sehingga terpilih menjadi Gubernur Bali berpasangan dengan Tjok Oka Sukawati sebagai Wakil Gubernur Bali Periode 2018-2023.

“Berkat dukungan dan partisipasi dari sameton, titiang dapat memimpin Bali dengan melaksanakan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru,” ujarnya lanjut menyampaikan sudah sepatutnya ia menyampaikan bahwa dalam 4 tahun kepemimpinan periode pertama telah dicapai kinerja pembangunan dalam bidang adat, tradisi, seni-budaya dan kearifan lokal Bali.

Didukung adanya pembangunan infrastruktur, saranaprasarana strategis dan bidang lainnya, yaitu: 1) memperkuat Desa Adat; 2) memperkuat dan memajukan budaya Bali; 3) membangun Pelindungan Kawasan Suci Agung Besakih; 4) membangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; 5) membangun Jalan Shortcut Singaraja-Mengwi; 6) membangun 3 Pelabuhan, Pelabuhan Sanur-Denpasar, Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan; 7) membangun Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; 8) membangun Jalan Tol Jagat Kerthi Bali yang menghubungkan Gilimanuk-Mengwi; 9) membangun Bendungan Tamblang, Buleleng; dan 10) membangun Bendungan Sidan, Badung-Bangli-Gianyar.

Baca juga :  Petugas Sigap, PLN Sukses Padamkan Api di Bak Pengelolaan Sampah
Ik-MD-BPD Bali-BP//1/2022/fm

“Berkat dukungan dan partisipasi sameton, kita dapat menangani pandemi Covid-19, sehingga Bali termasuk kategori terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pencapaian tertinggi dalam vaksinasi. Sejalan dengan suksesnya penanganan pandemi Covid19. Kini pariwisata dan perekonomian Bali telah pulih dan mulai bangkit kembali, seperti yang sudah Kita rasakan Bersama,” ujarnya.

“Matur suksma atas dukungan sameton sareng sami,” imbuh Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng itu lanjut menegaskan bahwa di Bali, MGPSSR memiliki peranan penting dalam menyatukan diri, memperkuat ikatan internal, menjaga dan menaati Bhisama Leluhur serta ngerajegang (pengutan) tatanan kehidupan Krama Bali sesuai dengan Dresta Bali.

Selain itu, secara eksternal juga sangat menentukan dalam membangun soliditas, solidaritas dan keharmonisan antar wadah pasemetonan yang ada di Bali, sehingga dengan penuh rasa kebersamaan, persatuan-kesatuan, bergotong royong, bahu-membahu untuk membangun Bali mewujudkan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Ik-MD-SB//1/2022/fm

Lanjut menegaskan kembali, bahwa luas Bali hanya 5.646 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 4,3 juta orang yang menyebar di 9 Kota/Kabupaten, 57 Kecamatan, 636 Desa, 80 Kelurahan dan 1.493 Desa Adat. Tidak seperti daerah lain, Bali tidak memiliki sumber daya alam berupa minyak, gas, emas dan batubara, yang menjadi sumber perekonomian daerahnya. Namun, Bali yang wilayahnya kecil ini dibandingkan dengan pulau lain di Indonesia, dianungerahi dengan kebudayaan yang kaya, unik dan unggul. Meliputi: Adat-Istiadat, Tradisi, Seni-Budaya dan Kearifan Lokal.

Oleh dasar itulah Gubernur Wayan Koster menegaskan kebudayaan Bali harus benar-benar serta sungguh-sungguh dilindungi, dijaga, diperkuat dan dimajukan: Pertama, sebagai sumber nilai yang menjadi identitas, karakter, dan jati diri kehidupan Krama Bali; Kedua, sebagai sumber mengembangkan kreasi dan inovasi berbagai karya seni; dan Ketiga, sebagai basis pengembangan ekonomi Krama Bali.

Baca juga :  Ikuti Penanaman Pohon Serentak, Mahendra Jaya Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan

“Dalam posisi inilah, titiang memandang bahwa semua wadah pasemetonan di Bali, terlebih lagi Wadah Pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi yang jumlahnya terbesar di Bali, harus memiliki komitmen kuat, sungguh-sungguh, konsisten, menjadi teladan terdepan dalam menjaga kerajegan kebudayaan Bali.

Keseluruhan sikap inilah yang harus menjadi kesadaran kolektif dan sangat diperlukan untuk memastikan arah Bali tetap eksis, survive, kokoh dan tangguh bagi generasi penerus Bali dalam menghadapi dinamika perkembangan lokal, nasional, dan global dengan segala permasalahan, tantangan dan peluang di masa yang akan datang, dari zaman ke zaman dan sepanjang zaman.

Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

“Dalam konteks ini pula, titiang sangat berharap pada semua wadah pasemetonan di Bali, terlebih lagi kepada Sameton Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi, mari kita jaga bersama dengan sekuat tenaga, Bali yang kita cintai ini agar tidak dirusak oleh pengaruh dan intervensi budaya asing yang tidak sesuai dengan tatanan kehidupan Dresta Bali, Tetamian Bhatara-Bhatari, Leluhur, Lelangit dan Guru-Guru Suci Bali,” ungkap Gubernur Wayan Koster.

Patut dicatat dan diingatkan terus-menerus bahwa, yang berperan dan berjasa besar mengawali penataan kehidupan Krama Bali sehingga menjadi tatanan kehidupan adiluhung yang diwarisi sampai saat ini adalah Ida Panca Rsi yang dikenal sebagai Pancaka Tirta adalah Kawitan Sameton Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi, yakni: 1) Ida Mpu Gni Jaya; 2) Ida Mpu Sumeru; 3) Ida Mpu Ghana; 4) Ida Mpu Kuturan; dan 5) Ida Mpu Bharadah.

“Beliau-Beliau ini sungguh luar biasa hebat, visioner, sehingga wajib Kita sucikan dan sungsung bersama, sekaligus meneruskan dan melaksanakan warisan adiluhung Beliau, demi kerajegan Bali saat ini dan ke depan. Kita tidak memiliki kemampuan sehebat Beliau, tetapi sebagai generasi penerus paling tidak Kita harus mampu mewarisi dan melaksanakan sebaik-baiknya, karena berkat Beliau Bali bisa eksis dan survive seperti saat ini; kalau mewarisi dan melaksanakan saja tidak mampu, maka sama saja artinya Kita tidak bhakti terhadap Beliau,” tegasnya.

Baca juga :  Bupati Sanjaya: Jalan Tol Jagat Kerthi Bali Tekan Kecelakaan Lalin di Tabanan

“Oleh karena itu, sebagai wujud bhakti kepada Beliau, titiang sangat berharap Pasamuhan Agung XVII Tahun 2022 ini, dapat menghasilkan rumusan sebagai pedoman dalam berpartisipasi dan berkontribusi untuk membangun Bali pada khususnya; dan berperan aktif membangun kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dengan Ideologi Pancasila dalam wadah NKRI,” tegasnya.

@steakhousebro_merdeka

”Sejalan dengan harapan tersebut, dengan mengucap Om Awignam Astu Namo Sidham, Titiang membuka dengan resmi Pasamuhan Agung XVII Tahun 2022. Dumugi memargi antar, labda karya, mangguh sida sidaning don,” imbuh Gubernur Wayan Koster yang disambut tepuk tangan.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur Wayan Koster mendapatkan apresiasi dari MGPSSR karena memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Mpu Ghana, di Pundukdawa, Kabupaten Klungkung dengan memberikan bantuan dalam bentuk hibah uang sebesar Rp30 miliar yang sudah dialokasikan dalam APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2023.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum MGPSSR, Prof. Dr. dr. I Wayan Wita menyampaikan Pasamuhan Agung diselenggarakan setiap tahun untuk membahas Rapat Kinerja Tahunan. Kali ini mengambil tema Kertha Laksana, Kertha Warga, Kertha Nusa Nyujur Sukerthaning Negara.

“Dalam Pasamuhan Agung XVII MGPSSR ini, kami menyampaikan banyak terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah membantu acara ini berjalan dengan lancar dan mendukung penuh pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Mpu Ghana, di Pundukdawa, Kabupaten Klungkung. Apresiasi juga kami berikan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster atas terlaksananya pembangunan infrastruktur monumental di Pulau Bali, salah satunya yang kini kita lihat berdiri megah ialah Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan,” ujar Ketua Umum MGPSR, Prof. Wayan Wita. Hp-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button