Ketua DPRD Tabanan Prihatin 23 Siswa SMP Masuk Kategori Belum Cakap Membaca

Disdik Akui dan Lakukan Pendampingan

TABANAN, MataDewata.com | Masih adanya siswa di Kabupaten Tabanan yang belum mampu membaca dengan lancar mendapat sorotan serius dari Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa. Hal ini ia ungkapkan usai melakukan kunjungan langsung ke salah satu sekolah dasar di wilayah Kecamatan Penebel.

“Saya menyaksikan sendiri di SD 3 Mangesta, masih ada dua siswa yang belum lancar membaca. Bahkan yang mengejutkan, salah satu dari mereka kini sudah menamatkan pendidikan di jenjang SMA namun masih belum bisa membaca dengan baik,” ungkap Arnawa saat rapat kerja bersama OPD terkait, Rabu (14/5/2025).

Baca juga :  Pimpinan DPRD Tabanan Ucapkan Selamat Galungan dan Kuningan

Atas temuan tersebut, Arnawa mendesak Dinas Pendidikan Tabanan untuk segera melakukan evaluasi dan menemukan solusi konkret. Ia mempertanyakan apakah hal ini disebabkan oleh metode pengajaran yang belum efektif atau faktor lain di luar kendali guru. “Ini menjadi tanggung jawab dinas. Perlu diidentifikasi secara menyeluruh, apakah kendalanya pada teknik mengajar, kondisi siswa, atau lingkungan keluarga,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, membenarkan bahwa masih ada siswa yang belum menguasai kemampuan membaca, khususnya di tingkat SMP. “Dari data kami, ada 23 siswa SMP di Tabanan yang masuk kategori belum cakap membaca. Sebagian besar saat ini sedang dalam tahap pendampingan,” ujarnya.

Baca juga :  DPRD Kabupaten Badung Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575

Menurut Darma Utama, kondisi ini tidak sepenuhnya bisa disamaratakan. Beberapa faktor yang berpengaruh antara lain keberadaan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mengikuti sekolah reguler melalui program pendidikan inklusif serta aturan kurikulum yang tidak mewajibkan pembelajaran membaca-menulis di jenjang taman kanak-kanak.

“Banyak siswa yang masuk SD tanpa bekal kemampuan calistung karena memang belum diajarkan di TK. Ini menjadi tantangan saat mereka melanjutkan ke jenjang SMP, terutama bagi yang mengalami kesulitan belajar atau berasal dari keluarga kurang mampu,” jelasnya seraya menambhakan dari 23 siswa tersebut, tiga di antaranya berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, yang turut memengaruhi perkembangan akademik mereka.

Baca juga :  Bupati Sanjaya Apresiasi Krama Banjar Umadiwang dan Batulumbang

Sebagai langkah tindak lanjut, Dinas Pendidikan telah membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) serta tim khusus penguatan literasi dan numerasi baik di tingkat kabupaten maupun sekolah. “Tim ini kami bentuk untuk membantu anak-anak yang mengalami keterlambatan membaca, menangani kasus kekerasan terhadap anak, serta mendampingi proses belajar siswa yang mengalami hambatan,” pungkas Darma Utama. Dt-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button