Sektor Pasar Modal di Bali Tumbuh Cukup Tinggi

Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura dan Fintech Peer to Peer Lending

DENPASAR, MataDewata.com | Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Kristrianti Puji Rahayu menyampikan jumlah Investor Pasar Modal wilayah Bali masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi yang mencapai double digit secara yoy. Pada Agustus 2023, jumlah investor saham di Bali sebanyak 108.472 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 21,71 persen yoy.

Demikian juga dengan jumlah investor Reksa Dana dan SBN yang masing-masing tumbuh sebesar 22,74 persen yoy dan 27,62 persen yoy. “Nilai kepemilikan saham di Bali mencapai Rp4,60 triliun atau tumbuh 9,26 persen yoy melandai dibandingkan Juli 2023 yang sebesar 14,56 persen yoy,” terang Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Selasa (24/10/2023).

Baca juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali Posisi April 2023 Terjaga dan Tumbuh Positif
Ik-MD-OJK//2/2023/fm

Sementara piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan di Bali posisi Agustus 2023 masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan di Bali mencapai Rp10,31 triliun. Mengalami pertumbuhan 59,77 persen yoy yang dinilai sedikit melandai dibandingkan posisi Juli 2023 sebesar 62,30 persen yoy. “Namun meningkat tajam dibandingkan posisi Agustus 2022 yang mengalami kontraksi minus 0,78 persen yoy,” tegasnya.

Baca juga :  Ajak Wajib Pajak Kuatkan Integritas, Kanwil DJP Bali Gandeng KPK
Ik-MD-BPB-BDP//17/2023/fm

Lanjut menyampaikan, pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor serta pembiayaan kepada aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya. Sementara itu, penyaluran pembiayaan melalui Fintech peer to peer lending masih menunjukkan pertumbuhan double digit sebesar 33,90 persen yoy meningkat dibandingkan Juli 2023 yang tumbuh sebesar 43,28 persen yoy.

Sementara pembiayaan Modal Ventura sebesar Rp88,18 miliar atau tumbuh 14,64 persen yoy, meningkat dibandingkan Juli 2023 yang tumbuh sebesar 10,28 persen yoy dan mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan posisi Agustus 2022 yang tumbuh sebesar 8,28 persen yoy.
Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi Agustus 2023 untuk Perusahaan Pembiayaan sebesar 1,53 persen, Perusahaan Modal Ventura sebesar 1,31 persen, dan Tingkat Wan Prestasi 90 hari (TWP 90) dari Fintech Lending yang juga sebesar 1,32 persen. Sb-MD

Baca juga :  Migor dan Angkutan Udara Komoditas Utama Penyumbang Inflasi di Bali

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button