Menjaga Kesehatan Mental Lepas dari Pandemi Covid-19

1st International Conference on Cultural and Spiritual Psychiatry

DENPASAR, MataDewata.com | Kesehatan dan kesejahteraan mental merupakan hal mendasar dalam menjadi manusia seutuhnya. Hal ini secara langsung mendukung inti manusia sebagai mahkluk individu dan sosial seperti dalam kemandirian berpikir dan bertindak, kebahagiaan dan solidaritas. Berinvestasi dalam kesehatan mental berhubungan dengan promosi dan perlindungan kesehatan mental serta pencegahan dan pengobatan penyakit jiwa.

Berinvestasi dalam kesehatan mental menghasilkan keuntungan bagi diri kita sendiri, masyarakat, bahkan bisnis dan ekonomi kita. Kesehatan mental yang baik menciptakan hasil kesehatan fisik yang lebih baik, lebih kuat keluarga dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Atas dasar ini, promosi, perlindungan dan pemulihan kesehatan mental merupakan perhatian penting bagi individu, komunitas dan masyarakat di seluruh dunia khususnya pada masa setelah Pandemi Covid-19 ini.

Baca juga :  Jauhi Omicron, Bamsoet: Putus Mata Rantai Covid-19 Dengan Tidak Ke Luar Negeri
Ucp-MD-ISB-DG//9/2022/f1

Berkaitan dengan hal tersebut, Departemen/KSM Psikiatri RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar mengadakan 1st International Conference on Cultural and Spiritual Psychiatry (ICOSPI) Join Summit with Bali Psikiatri Terkini (BATIK) 3 yang mengusung tema “Investing in Mental Health: Moving Forward to Break The Pandemic World”.

Diketuai oleh Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ(K), MARS., kegiatan ini berlangsung di Harris Hotel Sunset Road selama 4 hari yang dimulai pada Kamis 22 September 2022 hingga Minggu 25 September 2022. Hari pertama dilakukan 7 workshop. “Hari kedua merupakan kegiatan ICOSPI yang menghadirkan pembicara dari beberapa negara seperti Italia, Kanada, Australia, USA, Belanda dan Skotlandia,” terang dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana.

Baca juga :  Update Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali

Selanjutnya Sabtu, 24 September 2022 dan 25 September 2022 merupakan Simposium BATIK 3 dan kegiatan ilmiah seperti presentasi poster dan oral. Rangkaian kegiatan ini diikuti oleh 237 peserta ICOSPI dan 444 peserta BATIK 3. “Sebanyak 37 mengikuti presentasi poster dan 15 peserta presentasi oral. Kegiatan ini juga mengadakan Udayana Award sebagai penghargaan bagi kontribusi peserta yang melakukan penelitian untuk pengembangan, perbaikan, peningkatan kesehatan mental masyarakat,” tutup dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana. Sj-MD

Baca juga :  Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Pemkot Denpasar Kembali Gelar Safari Kesehatan

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button