Bank BPD Bali Tingkatkan Penjualan Layang-Layang di Tengah Pandemi Secara Cashless
DENPASAR, MataDewata.com | Puluhan UMKM kreatif mengikuti Pameran UMKM Layang-Layang Expo 2021 di Pantai Segara Ayu, Sanur, yang dibuka Jumat (21/5 2021). Pameran yang digelar selama dua hari ini diharapkan membuka ruang transaksi untuk turut menggerakkan ekonomi Bali. Terlebih dengan hadirnya Bank BPD Bali dalam menyiapkan transasksi digital melalui QRIS Bank BPD Bali sehingga transasksi bisa dilakukan secara Cashless.
“Bagaimana kita ikut membantu pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Dan ini merupakan bagian dari semangat visi misi Bank BPD Bali untuk membantu UMKM agar lebih kuat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudarma saat mengunjubgi pameran, Jumat (21/5 2021).
Dijelaskan, partisipasi Bank BPD Bali dengan membuka stand di Pameran UMKM Layang-Layang Expo 2021 ini untuk hadir membuka peluang, baik dalam memberikan kemudahan pelayanan dalam bertransaksi maupun akses dalam penguatan modal. Harapannya, selain ajang ini bisa menunjukkan eksistensi seni membuat layangan di Bali juga sebagai upaya bersama untuk kembali menggeliatkan ekonomi dan membangkitkan sektor kepariwisataan yang terpuruk. Karena bagimanapun juga di tengah kondisi saat ini bermain layangan sangat diminati masyarakatvdari berbagai usia.
Justru menurut Sudharma, pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih ini membuat banyak bermunculan ide kreatif untuk meningkatkan potensi pasar layang-layang. Bahkan dengan kemudahan bertransaksi pemesanan bisa dilakukan dari mana saja. “Ada ide kreatif seperti airbrush yang dulu jarang. Biasanya di bengkel atau tukang tatto beralih bisa berkarya seperti saat ini melalui media layang-layang,” jelasnya seraya berharap temuan ide kreatif yang dipadupadankan itu akan mudah dipasarkan lebih luas.
Partisipasi Bank BPD Bali dikatakannya genvar dilakukan melalui berbagai kegiatan pameran serangkaian HUT ke-59 Bank BPD Bali. “Transaksi non tunai di tengah pandemi Covid-19 memenuhi ketentuan protokol kesehatan. Sebagaimana anjuran pemerintah pusat dan keputusan Gubernur Bali untuk menjalani kehidupan Bali era Baru,” tandasnya.
Didampingi Direktur Operasional Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Setiayasa dan Direktur Kepatuhan, I Wayan Sutela Negara, pada kesempatan tersebut pria asal Desa Ungasan, Badung ini juga mengatakan, selain memfasilitasi UMKM untuk bertransaksi secara cashless pihaknya juga membuka ruang bagi perajin layangan atau undagi layangan untuk mendapatkan suntikan permodalan. “Bisa ajukan KUR. Dievaluasi dulu yang mana membutuhkan, kalau ada order banyak pasti kita fasilitasi. Pemerintah tentu sudah menyiapkan KUR Super Mikro untuk pelaku usaha mikro terkecil maksimum sampai Rp10 juta,” tandas Sudharma.
Pada kesempatan yang sama, penggagass pameran Kadek Suprapta Meranggi sangat mengapresiasi kehadiran Bank BPD Bali dalam memfasilitasi UMKM peserta pameran bertransaksi melalui sistem cashless menggunakan QRIS guna mencegah potensi penularan Covid-19 melakui media uang. “Sebagian besar cashless yang terjadi dengan menggunakan QRIS dari Bank BPD,” ujar pria yang akrab disapa Deck Sotto ini ,lanjut menuturkan melalui transaksi media ponsel ini banyak pesanan layangan terjadi dengan penerapan DP 50 persen.
Hal ini dijelaskan memudahkan bagi pembeli lintas pulau, seperti dari Pulau Jawa. Pameran ini juga dijelaskan Deck Sotto sekaligus menjadi media sosialiasasi penggunaan QRIS untuk mensiasati menurunya penjualan di tengah pamdemi. “Produk UMKM khusunya layangan akan diunggah di media sosial. Kita cantumkan prestasi dan alamat pembuat layangan. Kita juga pastikan QRIS dari Bank BPD Bali terpasang dalam postingan. Sehingga transaksi kita pastikan masuk langsung ke rekening pengrajin,” tegasnya.
Apresiasi juga disampaikan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, yang menyatakan kehadiran Bank BPD Bali di Pameran Layang-Layang Expo 2021. “Mudah-mudahan ini dapat memberikan kontribusi di tengah pandeni yang melemahkan ekonomi. Karakter Yayasan Pembangunan Sanur memang di sana. Paling tidak dengan kegiatan ini UMKM bisa merambah pasar luar Bali,” tegas Owner Hotel Griya Santrian ini sembari memberi semangat agar UMKM lebih kreatif dalam berproduksi. MD-9