Sebagai Duta Perubahan Pramuka Bangun “Sense of Crisis” di Tengah Pandemi Covid-19

DENPASAR, MataDewata.com | Memperingati Hari Baden Powell ke-164 ditengah kondisi darurat saat ini, seorang Pramuka dituntut untuk tanggap dan memiliki kepedulian serta “sense of crisis” yaitu kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“A Scout smiles and whistles under all circumstances” yang bermakna seorang Pramuka tidak pernah terkejut; dia tahu apa yang harus dilakukan ketika sesuatu yang tak terduga terjadi. Pesan bijak Baden Powell Bapak Pramuka ini sangat relevan saat kondisi sekarang, dimana Presiden menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional.

Ik/MD-PSB-UNR//18/2/2021/fl

Seorang pramuka harus bergerak tanpa menunggu perintah, ikut serta dalam upaya penanganan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Pramuka sebagai Duta Perubahan Perilaku adalah wujud langkah nyata turun kebawah (Turba) di tengah-tengah masyarakat untuk melakukan KIE (komunikasi informasi dan edukasi) tentang penerapan protokol kesehatan di masa pendemi.

Baca juga :  HPN 2021 Provinsi Bali Digelar Virtual dari Gedung Jaya Sabha

“Perjuangan kita masih panjang, jangan pernah lelah terus berkarya dan membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19,” demikian diungkapkan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, I Made Rentin, saat ditemui di Denpasar pada Minggu (21/2/2021).

Ik/MD-UBB-GG/18/2021/SB

Lebih lanjut disampaikan Made Rentin, bahwa gerakan Pramuka sebagai Lembaga Pendidikan Non Formal diluar Sekolah dan diluar Keluarga memiliki sistem pendidikan yang sangat holistik dengan Dasa Darma dan Tri Satya. Selain itu Pramuka juga turut melaksanakan pembinaan karakter bagi generasi muda. Sehingga dapat mewujudkan generasi muda yang lebih tangguh dan maju sebagai calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Gerakan Pramuka diharapkan dapat ikut berperan dalam mewujudkan Program Pembangunan di Daerah Bali. “Gerakan pramuka mengenal seorang tokoh benama Rober Baden Powell atau juga disebut Baron Baden Powell yang juga disubut Bipi- Lord Baden Powell, Letnan Satu tentara Ingris, lahir 22 Februari-8 Januari 1941 adalah pendiri gerakan Kepanduan,” ungkap Made Rentin.

Baca juga :  Kuatkan Mitigasi Bencana, Bali Siap Jadi Tuan Rumah Forum GPDRR
Ik/MD-GPL//19/2021/f1

Di Indomesia pemerintah telah mempercayakan Pendidikan Karakter Generasi Muda kepada Gerakan Pramuka dengan ditetapkan Undang-Undang No: 12 tahun 2010 dan PP No: 63 tahun 2013. Dimana Pendidikan Kepramukaan merupakan Kurikulum Ekstra Wajib di semua jenjang Pendidikan dari Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA/SMK sederajat.

Menurut Kak Made Rentin, hal ini disebabkan karena Organisasi Gerakan Pramuka merupakan Organisasi yang solid dari tingkat Desa (Gugus Depan), tingkat Kecamatan (Kwartir Ranting), tingkat Kabupaten (Kwartir Cabang), tingkat Provinsi (Kwartir Daerah) sampai ke Tingkat Pusat (Kwartir Nasional) dan Presiden RI sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) Gerakan Pramuka.

Baca juga :  Peringati Hardiknas, Kwarcab Denpasar Gelar Pesta Siaga Tahun 2024

Untuk itu saya harap dalam memperingati hari baden powell ke 164 ini pramuka diharapkan mampu meneladani hidup dan menghayati pesan-pesan Lord Robert Baden Powell dalam aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan sebagai seorang pramuka. Perjalanan hidup Bapak Pandu Sedunia dan warisan nilai-nilai dalam aktivitas kepramukaan wajib kita hayati dan laksanakan sebagai seorang Pramuka.

“Salah satu pedan Baden Powel yang selalu menjadi pedoman adalah bahwa pramuka harus menyiapkan diri untuk menjadi warga negara yang baik bagi negaranya dan dunia. Untuk saat ini Rentin berpesan agar selalu menjadi teladan dalam penerapan 6M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan). Mengenai kebahagiaan dan kemanusiaan menjadi teladan untuk kita semua,” pungkasnya. Rs-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button