ITS Surabaya Gandeng ITB STIKOM Bali Sukseskan Gerakan Seribu Tangan Palsu

BADUNG, MataDewata.com | Gerakan Seribu Tangan Palsu inovasi dari sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menyasar Pulau Dewata untuk membantu disabilitas keterbatasan pada tangan. Program Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Prioritas kampus ternama di Pulau Jawa ini menggagas pembentukan ekosistem masyarakat ramah terhadap sahabat difabel dengan menggandeng ITB STIKOM Bali.

“Gerakan Seribu Tangan Palsu ini merupakan sebuah ikhtiar yang diprakarsai bersama-sama oleh dosen ITS dengan memperhatikan perkembangan inovasi khusus difabel,” ujar Ketua Pelaksana Abmas Prioritas ITS, Djoko Kuswanto, ST.,MBiotech lanjut mengatakan Bali dipilih karena menjadi daya tarik masyarakat dunia dengan menggandeng kampus ITB STIKOM Bali.

Baca juga :  Poltrada Bali Buka Pendaftaran Calon Taruna

“Kami sangat mengapresiasi itikad mulia dan serius ITB STIKOM Bali, pemerintah, lembaga sosial di Bali, sekolah, ini kolaborasi pentahelix, semuanya punya panggilan tanggung jawab kemanusiaan untuk membantu saudara-saudara kita kaum difabel agar mereka makin produktif tetap bisa beraktivitas,” jelas Djoko di Jimbaran Hub, Badung, Kamis (20/10/2022).

Lanjut berharap selain dari ITB STIKOM Bali dukungan penuh secara berkelanjutan juga diharapkan datang dari pemerintah dan instansi terkait di Bali secara berkelanjutan untuk sahabat difabel bila ada kerusakan, perubahan karena umur, atau sebab lain hingga pada update inovasi. Ditegaskan Wakil Rektor 3 ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana menjadi momen bagi kampusnya menunjukkan prestasi di bidang akademi dan ingin selalu menjadi garda terdepan dalam gerakan tersebut.

Baca juga :  200 HAKI Karya ITB STIKOM Bali Dipatenkan

“ITB STIKOM Bali ingin membantu saudara-saudara kita yang difabel khususnya cacat fisik. Lewat bantuan atau Gerakan Seribu Tangan Palsu ini. Kita berharap kaum difabel akan lebih produktif lebih bisa berkontribusi melakukan aktivitasnya yang bermanfaat tak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain dan lingkungan,” harap Sarjana agar implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Bersama ITS Surabaya bisa berjalan dengan baik didukung berbagai pihak.

Baca juga :  Dosen ITB STIKOM Bali Finalis Anugerah Bug Bounty 2024

Gerakan Seribu Tangan Palsu ini berbasis teknologi printer 3D model prostetik tangan open source karya laboratorium Integrated Digital Design ITS. Inovasi ini juga didukung Asosiasi Printer Tridimensi Indonesia dengan model prostetik yang akan selalu di-update disesuaikan dengan kondisi pasien. Pada kesempatan sama Inisiator Gerakan Seribu Tangan Palsu, Wan Zaleha Radzi juga berharap kolaborasi pentahelix ini mampu membuat kaum difabel makin produktif dalam beraktivitas. “Kami berharap gerakan dengan ITB STIKOM Bali berkelanjutan untuk membantu kaum disabilitas,” harap Wan Zaleha. Bi-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button