Orasi Terbaru Sukahet, Tidak Lagi Bawa-Bawa MDA-FKUB

‘’Ikut PHDI MLB Karena Katitah Ida Bhatare’’

DENPASAR, MataDewata.com | Menyampaikan pidato di tempat yang diduga sebagai Puri Gede Karangasem sebagai Sekretariat PHDI MLB/Pemurnian, I Dewa Ngurah Swastha, SH/Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, 19/6, tidak lagi membawa-bawa kedudukannya sebagai Ketua MDA maupun FKUB Bali dan Asosiasi FKUB Nasional. Ia hanya menyebut posisinya sebagai Dharma Kerta PHDI hasil MLB/Pemurnian, sebagaimana terdengar dari narasinya dalam video yang beredar.

‘’Tityang rauh pinake Dharma Kertha PHDI MLB, boya pinaka FKUB, boya pinaka MDA, nanging …tityang nyarengin PHDI Pemurnian, dwaning tityang katitah, mangde ngiringang, tuntunan Ida Bhatare, piteket Ida Bhatare, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, istha dewata sami, bhatare kawitan sami, naler Ida Bhatara Kawitan tityang….dst’’

Ik-MD-DD-FCW//8/2022/f1

Yang artinya, ’’Saya datang sebagai Dharma Kertha PHDI MLB, bukan sebagai FKUB, bukan sebagai MDA,…saya ikut di PHDI Pemurnian, karena diperintah untuk ikut, atas tuntunan Ida Bhatara, nasihat Ida Bhatare, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, ista dewata semua, bhatare kawitan semua, juga ida bhatare kawitan saya….’’

Baca juga :  Konsisten Gunakan Besek, Pemotong Hewan dan Panitia Wajib Sudah Vaksin

Sehari sebelumnya, pengurus FKUB di Kabupaten dan Kota seluruh Bali, membuat klarifikasi terbuka, tidak berkenan lembaga FKUB dikait-kaitkan dengan narasi Ida Sukahet di Pura Ulun Danu Batur, 5 Juni 2022. Klarifikasi FKUB Kabupaten dan Kota itu sama saja dengan bantahan dan ‘’tamparan’’ bagi Sukahet, yang dalam berbagai orasi sering menyebut status jabatannya.

Di Ulun Danu Batur, pada 5 Juni 2022, Sukahet sempat berorasi dalam paruman pembentukan Formatur Sabha Pemangku. Sukahet menyatakan agar melakukan identifikasi colek pamor terhadap pemedek penganut sampradaya yang datang, dan bila tidak bisa disadarkan/dibina, agar keluar dari Bali. Narasi tersebut mengundang protes Gede Pasek Suardika dan Aliansi Bhinneka Hindu Nusantara, yang menyebut Sukahet provokator, dan menangkap makna ucapannya sebagai melakukan ‘sweeping’’ dan ‘’pengusiran’’ keluar Bali.

Baca juga :  Pelaporan Sukahet Terus Bergulir, Ketua PHDI Diperiksa Polda
Ucp-MD-TM-GK//8/2022/f1

Karena waktu orasi di Pura Ulun Danu Batur, Sukahet menyinggung statusnya sebagai Ketua Asosiasi FKUB Nasional dan Ketua FKUB Bali, Ketua MDA Bali dan Dharma Kerta PHDI MLB, sontak membuat tidak nyaman pengurus FKUB di Kabupaten dan Kota di Bali. Mereka merasa, narasi Sukahet pada 5 Juni mengesankan, bahwa ucapannya juga merupakan sikap FKUB, padahal tidak pernah ada rapat membahas dan memutuskan hal itu di FKUB.

Walaupun saat bicara di Puri Gede Karangasem tersebut, Sukahet menegaskan dirinya tidak bicara dalam kapasitas sebagai Ketua MDA dan Ketua FKUB, Sukahet tidak mengoreksi ucapannya di Pura Ulun Danu Batur, yang jelas dan terang menyebut statusnya sebagai Ketua Asosiasi Nasional FKUB dan Ketua FKUB Bali.

Baca juga :  Iwan Pranajaya: Yakin Nuding MGPSSR dan Jagabaya Dulang Mangap Ikut Rusak Dresta Bali?

Karena Sukahet membawa-bawa nama FKUB dan MDA dalam narasi 5 Juni di Ulun Danu Batur tersebut, wajar umat dan krama yang ingin kejelasan secara otentik, melayangkan surat terbuka untuk Dharma Kerta PHDI MLB tersbut.

Ucp-MD-GK-WDG//8/2022/f1

Sejumlah praktisi hukum menyebut, ujaran Ida Sukahet di Pura Ulun Danu, bisa mengandung penghasutan, penyebaran kebencian, diskriminasi, bahkan pencatutan nama lembaga untuk maksud-maksud tertentu. Ucapan Sukahet dikuatirkan bisa menimbulkan konflik horizontal di lapangan, dan karenanya diminta untuk mencabut, kembali bicara sesuai tugas FKUB untuk membangun kerukunan dan mencari solusi. Pw-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button