BI Sosialisasikan Cinta Rupiah Melalui Layang-Layang

DENPASAR, MataDewata.com | Serangkaian memperingati HUT ke-68 Bank Indonesia (BI) dan HUT ke-76 Negara Kesatuan Republik Indonesia, BI senantiasa mendorong masyarakat untuk selalu Cinta Rupiah dengan mengenali dan merawatnya. Selalu Bangga Rupiah, dengan mencantumkan harga barang/jasa hanya dalam Rupiah dan tidak bertransaksi menggunakan mata uang asing kecuali yang diatur dalam ketentuan yang berlaku. Mengajak masyarakat selalu Paham Rupiah dengan hemat dan bijak dalam menggunakan Rupiah.

Rupiah yang selalu dekat dengan masyarakat, ditampilkan dalam permainan yang sangat digemari oleh masyarakat yaitu layang-layang. Pada hari ini, Minggu (25/7/2021) di halaman Gedung Kantor BI Provinsi Bali, layang-layang yang berukuran panjang empat meter dan lebar tiga meter berhasil diterbangkan. “Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan standar tali, luas area, jauh dari jaringan kabel dan selalu dalam pengawasan pemain,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Baca juga :  Darmawan: Pajak Sebesar-besarnya untuk Kemakmuran Rakyat
Ik/MD-SGR-RSPR//25/9/2021/f1

Gambar Binatang Badak, Burung Garuda dan Burung Cendrawasih menjadi latar belakang layang-layang yang dibuat oleh BI. “Pencantuman binatang Badak melambangkan tema Cinta Rupiah. Karena Badak merupakan salah satu identitas satwa yang dimiliki oleh Indonesia yang perlu kita jaga dan cintai bersama. Sebagaimana Rupiah menjadi salah satu indentitas persatuan Bangsa Indonesia, yang harus kita jaga bersama,” jelasnya.

Lanjut menjelaskan, pencantuman Burung Garuda melambangkan simbol negara yang harus dibanggakan oleh seluruh masyarakat. Demikian pula, Rupiah juga menjadi simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara Burung Cendrawasih dengan mata yang tajam menunjukkan bahwa Rupiah selalu diharapkan untuk selalu mampu menjaga satbilitas Nilai Rupiah. “Sehigga selain berfungsi sebagai alat tukar juga berfungsi sebai alat investasi atau penyimpan nilai,” imbuhnya.

Baca juga :  Bank Indonesia Dorong Percepatan Kemajuan UMKM Pulau Dewata

Layang-layang dipilih sebagai sarana edukasi bagi masyarakat karena selain dekat dengan masyarakat, juga merupakan ciri khas budaya local serta sangat sesuai dengan masa pandemi Covid-19 dan masa PPKM Darurat. Kondisi inilah yang mewajibkan masyarakat untuk selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Melalui layang layang ini diharapkan masyarakat selalu cinta, bangga dan paham Rupiah.

Pada masa pemberlakukan PPKM Darurat, dari tanggal 3 – 25 Juli 2021, tercatat outflow atau kebutuhan uang masyarakat sebanyak Rp561,9 miliar atau rata-rata perhari sebanyak Rp37,4 miliar. Rata-rata harian kebutuhan uang masyarakat tersebut menunjukkan penurunan sebesar 2%, bila dibandingkan bulan Juni 2021, yaitu dari Rp38,2 millar menjadi Rp37,4 miliar.

Ucp/MD-HA-RSPR//23/2021/f1

Sedangkan setoran uang tunai masyarakat ke BI atau inflow dimasa PPKM Darurat tercatat sebesar Rp317,7 miliar atau rata-rata perhari sebesar Rp21,2 miliar. Bila dibandingkan dengan rata-rata harian setoran uang tunai pada bulan Juni 2021 mengalami penurunan sebesar 7% yang tercatat sebesar 22,8 miliar.

Baca juga :  ARW Kawal Program Sosial Bank Indonesia untuk Korban Banjir Bandang

Terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19, BI mengimbau kepada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan dalam bertransaksi. Selalu meneliti uang yang diterima dengan 3 D, yaitu Dilihat, Diraba dan Diterawang agar terhindar dari kerugian uang tidak asli.

Selanjutnya selalu merawat uang rupiah dengan 5 J, yaitu Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distaples, Jangan Dibasahi dan Jangan Diremas agar uang selalu dalam kondisi baik. Terakhis membiasakan melakukan transaksi secara non tunai berbasis digital atau QRIS untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Pada akhirnya kita berharap, masyarakat dapat bertransaksi secara aman, kesehatan terjaga dan ekonomi Bali bangkit kembali,” tutup Trisno Nugroho. Hb-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button