Mengagungkan Warisan Budaya Leluhur melalui Peringatan Hari Arak Berem Bali

Go Mancanegara, Bukan Mengajak Masyarakat Mabuk-Mabukan

DRNPASAR, MataDewata.com | Bali sebagai destinasi wisata dunia, memerlukan minuman beralkohol sebagai penopang. Pada tahun 2019 pemasukan negara dari pita cukai minuman beralkohol dilaporkan sebesar Rp15 triliun (80% minuman beralkohol beredar di Bali). Menurut laporan BPOM pada tahun tersebut hanya 0.97% minuman beralkohol produksi lokal Bali.

Pameran Arak Berem Bali for The World di Garuda Wisnu Kencana Tanggal 27-29 Januarai 2025

Artinya 99% minuman beralkohol merupakan produk impor atau lisensi luar negeri. Menjadi satu kebanggaan khusus, Wayan Koster melalui Peraturan gubernur (Pergub) Bali No: 1 Tahun 2020 mengatur distribusi minuman fermentasi dan destilasi khas Bali.

Baca juga :  Bank BPD Bali Serahkan 150 Paket Sembako kepada Pejuang Veteran

Wayan Koster melihat ketimpangan ini sebagai celah untuk meningkatkan kesejahteraan petani arak Bali. Industri minuman beralkohol ini dikatagorikan sebagai Industri negatif list investasi, sehingga tidak dimungkinkan membuka investasi industri baru di bidang itu.

Melalui Pergub Bali Wayan Koster menata jalur distribusi Arak Berem Bali produksi masyarakat Bali secara turun-temurun dapat disalurkan ke industri. Peraturan ini memberikan kepastian hukum bagi petani Arak Berem Bali. Industri bertugas menjamin kualitas produk sesuai dengan standar BPOM, untuk menjamin kualitas dan keamanan produk.

Baca juga :  Bungan Desa ke-53 di Desa Sesandan, Bupati Sanjaya Soroti Potensi Pertanian Bunga Sedap Malam Desa

Stempel Logo Barak (Balinese Arak) diberikan oleh pemerintah melalui Asosiasi Tresnaning Arak Berem Bali, bertujuan untuk perlindungan warisan budaya leluhur Arak Berem Bali. Pergub itu jua telah menggairahkan petani Arak Berem Bali hingga sekarang tercatat telah beredar sekitar 60 merek dagang Arak Berem Bali.

Kepercayaan masyarakat dan wisatawan mulai pulih hingga melahirkan produk berkualitas dan dikenal seperti: Arak Iwak, Bungbung, Arak Wenare Petak, Arake dan lainnya. Produk arak Bali telah merambah hotel-hotel berbintang di Bali, bahkan ke Jakarta. Produk arak Bali mulai mempromosikan diri ke (go) mancanegara. Untuk itu Hari arak bertujuan untuk memuliakan Warisan Leluhur bukan mengajak masyarakat untuk mabuk-mabuk minum Arak. Melalui Arak Berem Bali kita sejahterakan masyarakat Bali. Kh-MD

Baca juga :  Bupati Giri Prasta Motivasi Generasi Z di HUT ke-49 ST. Dharma Guna, Br. Brahmana Sangeh

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button