ABG Wajib Dengar Single “Bukan Penghibur” dari Jogi (Winner The Voice All Stars Indonesia 2022)

Jatuh Cinta Boleh Tapi Jangan sampai Tersakiti Kembali

DENPASAR, MataDewata.com | Sukses “Melukis Luka” pada single pertama, kini pemenang The Voice All Stars Indonesia 2022, Hendra Jogi Simanjuntak kembali menelorkan perasaan remaja yang sedang pupus cinta pada singgel kedua berjudul “Bukan Penghibur”. Lagu yang wajib di dengar kalangan ABG (Anak Baru Gede) ini dilaunching di Mega Seafood, Denpasar, Selasa, (18/7/2023).

Jogi sapaan akrabnya menuturkan, lagu Bukan Penghibur mewakili perasaan seseorang dalam kondisi terluka karena ketidakpastian. Melanjutkan kisah cinta (lagu) sebelumnya yang hanya melukis luka, sehingga lagu ini sangat cocok di dengar ABG untuk mewakili segenap raga dan isi hati bila kondisi itu terjadi.

https://instagram.com/jogi_simanjuntak16?igshid=Y2IzZGU1MTFhOQ==

Pemenang The Voice All Stars Indonesia 2022-Tean Titi DJ ini mengungkapkan ketertarikannya pada musik sejak umur 4 tahun. Mengikuti berbagai ajang lomba, kompetisi dan festival, berbekal pengalaman berekspresi dari usia dini tersebut akhirnya pada tahun 2019 ia mencoba untuk mengikuti The Voice Indonesia. “Kemudian saya mengikuti The Voice Indonesia pertama, season yang ke 2019 masuk ke babak semifinal,” ujarnya.

Baca juga :  Ny. Putri Koster Ajak Lansia Meningkatkan Pola Hidup Sehat Mencegah Pikun di Masa Tua

Meski hanya sampai pada semifinal, ia merasa bangga karena berkesempatan untuk mengikuti ajang tersebut, akhirnya pada tahun 2022 ia kembali diundang untuk mengikuti The Voice All Stars Indonesia. Momen inilah menjadi kesempatan keduanya yang berbuah manis karena berhasil memenangkan juara pertama. “The best of the bestnya di laga itu, saya mendapat juara pertama,” tegas Jogi.

Karena pengalamannya di bidang tarik suara, Jogi dan kawan-kawan memutuskan membuat single. Menelorkan single pertama berjudul Melukis Luka yang telah di launching 3 bulan lalu. “Lagu tersebut merupakan sebuah ucapan terima kasih kepada sang mantan kekasih karena telah melukis luka,” ungkapnya lebih lanjut.

Baca juga :  Jadi Generasi Muda Kreatif Bareng Smartfren

Berbekal kisah asmara yang diungkap pada single pertama, dan tidak ingin trauma terulang dalam kisah asmara di single kedua ia melukiskan pesan agar yang sedang jatuh cinta dapat memastikan dirinya agar tidak tersakiti kembali. Akhirnya terciptalah single kedua. “Bukan Penghibur, lagu ini akan mewakili perasaan setiap remaja yang berada di fase ini, terutama yang sering patah hati karena cinta,” terangnya.

Lanjut menyampaikan biasanya seseorang yang berjuang menyembuhkan luka seseorang (orang lain) biasanya hanya menjadi penghibur, yang pada akhirnya ditinggal pergi dan kembali pada mantannya. “Padahal kita sudah jalan bareng, tapi loe masih belum move on dari pasangan loe yang sebelumnya,” ujar Jogi.

Baca juga :  The Changcuters Mampir di Steakhouse Bro, Apresiasi Pariwisata Bali Pulih Lebih Cepat
Ik-MD-BPB-BDP//17/2023/fm

Single inipun menjadi pesan bagi para pendengar agar sebelum terlanjur sayang dan cinta namun melukis luka kembali, alangkah indahnya untuk dipastikan hubungan itu terlebih dahulu. “Pastikan hubungan ini, jangan perlakukan gue seperti ini. Jangan jadikan gue sebatas hiburanmu doang, saat loe sediri butuh hiburan, karena sebenarnya gue sayang loe, begitu sih,” tuturnya.

Benar saja, kisah cinta pada remaja memang sangat indah kalau hubungannya baik-baik (langgeng) sebaliknya, jika tidak maka kehancuran dan kegalauan akan menghampiri si remaja tersebut sehingga harus meneteskan air mata penuh penyesalan. Namun, ada kalanya meski sudah tersakiti, remaja yang dimabuk cinta memilih tetap bertahan dan akhirnya tersakiti berulang kali. Jogi menyarankan, lebih baik memberi kepastian yang menyakitkan daripada hanya menjadi penghibur untuk menyembuhkan luka. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button