Perumda Dharma Santhika Siapkan Beras Berkualitas untuk Masyarakat

Pemasaran Tembus Hotel

TABANAN, MataDewata.com | Kelangkaan beras menjadi faktor utama kenaikan harga beras. Kelangkaan ini disebabkan oleh karakter dari masyarakat yang mengkonsumsi beras medium ke atas super sampai premium. Stok beras Bulog saat ini masih tersedia namun jarang sekali ada masyarakat yang mengkonsumsi beras Bulog, sehingga kelangkaan beras pun terjadi dan cenderung terjadi kenaikan harga beras.

Direktur Utama Perumda Dharma Santhika, Kompiang Gede Pasek Wedha, menjelaskan bahwa, masalah beras adalah ketersediaan pasokan kapasitas semuanya akan diatur oleh Bulog. “Kalau masalah beras otomatis ketersediaan pasokan kapasitas semuanya itu kan kewenangan dari Bulog, karena Bulog suatu badan yang memang menangani kestabilan harga beras maupun ketersediaan beras,” ujar Kompiang Gede Pasek Wedha, Jumat (17/2/2023).

Ik-MD-ITB STIKOM Bali-PMB//1/023/fm

Lanjut menambahkan, ketersediaan beras akan berpengaruh terhadap Kenaikan harga, ketika ada stok beras maka cenderung harga beras stabil. Namun karakter Masyarakat untuk konsumsi beras Bulog tidak begitu banyak bahkan tidak ada sehingga ini menjadi masukan. “Mungkin itu ketersediaan beras otomatis lari ke harga, Barang tersedia otomatis cenderung harganya stabil, cuman disini karakter masyakarat untuk memakan atau mengkonsumsi beras Bulog itu, berbagai macam karakter tidak semuanya mengkonsumsi beras Bulog, ini yang perlu sebagai masukan,” ujarnya.

Baca juga :  Made Erwin "Perjuangkan" Penerima Bantuan BPUM Rp1,2 Juta untuk UKM Tahap Dua

Lebih lanjut Kompiang Gede Pasek Wedha, mengatakan bahwa masyarakat Bali pada umumnya mengkonsumsi beras dari Medium ke atas mulai dari super hingga premium dan jarang masyarakat mau konsumsi beras Bulog salah satunya adalah karakter Masyarakat, padahal ketersediaan beras Bulog saat ini masih tersedia.

“Sekarang masyarakat Bali pada umumnya mengkonsumsi beras dari medium ke atas super sampai premium, jadi jarang sekarang yang arahnya medium ke bawah apakah karena memang tingkat pendapatan masyarakat itu sudah tinggi atau memang karakternya sudah di sana dari karakter itu yang menyebabkan kondisi beras yang di Bali, sebenarnya beras super atau premium itu yang harganya cenderung naik sekarang padahal sebenarnya kalau mau konsumsi beras medium, beras medium masih tersedia sekarang terutama beras Bulog tersebut, tuturnya.

Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

Lebih jauh dirinya mengungkapkan bahwa, Dharma Santhika adalah Binaan dari BI yang memegang Bidang Bisnis yang mendapat tugas untuk membantu agar harga tetap stabil dan tidak mengikuti kenaikan harga beras dan dapat bersaing dengan produk-produk lainnya. “Cuman kami dari Dharma Santika karena kami memang kebetulan di bidang bisnis dan pangan beras, dan kami juga Binaan BI kami disuruh membantu minimal kami dalam hal harga jangan terlalu mengikuti kenaikan harga yang kedua coba membangkitkan trend lokal bersaing dengan produk-produk yang dari luar astungkara kami lagi berjuang,” ungkapnya.

Baca juga :  Era Digitalisasi Sektor Keuangan, BPR Kanti Gelar Seminar Internasional Penguatan Lembaga Keuangan

Disisi lain ia menegaskan bahwa, kapasitas Dharma Santhika rata-rata 300 Ton per bulan, dan terus berusaha untuk diserap dengan harapan kedepannya dapat meningkat. “Kalau beras kami sekarang posisi rata-rata hampir 300 ton perbulan kalau kami ingin menyetok pangan otomatis kalau itu kebutuhannya per bulan kan gitu istilahnya 6 bulan 3×6 kan 1800 ton beras, kalau 1800×2 itu 3.600 ton total yang harus kami berusaha serap tapi harapan kami kedepan akan meningkat karena dari jumlah panen di Tabanan aja jauh sekali,” tegasnya.

Ucp-MD-DJP-GK//3/2023/f1

Luasan sawah di kabupaten Tabanan kira-kira 20 ribu hektar sawah aktif dengan potensi produksi mencapai 100 ribu ton beras. Selanjutnya ditambahkan bahwa, kehadiran Dharma Santhika hari ini baru mencapai 300 ton, sehingga untuk menjawab keseluruhan perlunya ada perjuangan kerja sama apalagi Tabanan dikenal sebagai Gabah unggulan. “Kalau kami baru 300 ton 100 ribu ton aja jauh sekali untuk menjawab seluruhnya belum ada berapa persennya, belum beberapa persen ini dilemanya kan kondisi gabah Tabanan yang sebagai Gabah unggulan istilahnya sebagai sasaran dari pengepul beras untuk mengambil gabah Tabanan lebih banyak dari luar jadi untuk di daerah Tabanan mungkin perlu perjuangan untuk kita sama-sama,” ditambahnya.

Baca juga :  Kadin Bali Kawal Keterlibatan Gapensi untuk Pembangunan Bali

Lanjutnya, saat ditanya terkait pemasaran Beras Pertiwi, dirinya mengatakan bahwa, untuk beras Pertiwi sudah dipasarkan di beberapa Hotel, Toko dan bekerjasama dengan PTS. “Beras Pertiwi kami ada 140 hotel, terus ada JW Marriott Group Hotel, toko Nat, Ayu Nadi, Alfamart, terus Hotelnya, Hotel Haris semua, terus Yellow Hotel, Luke Hotel rencananya sekarang kerjasama dengan beberapa PTS,” ujarnya

Perumda Dharma Santhika telah menyediakan berbagai macam produk lokal dengan harga yang cukup terjangkau, selain produk-produk lokal Dharma Santhika juga menyediakan beberapa jenis beras salah satunya adalah beras Pertiwi Bali. Beras Pertiwi sendiri adalah Beras Organik dan memiliki kualitas unggul sehingga sangat bagus untuk kesehatan. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button