Bimtek Tenun Cag-Cag di Desa Sembiran Kecamatan Tejakula

Lestarikan Kain Tenun Tertua di Bali

BULELENG, MataDewata.com | Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menghadiri acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Tenun Cag-Cag di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Jumat (16/12/2022). Kegiatan tersebut sebagai komitmen Dekranasda Provinsi Bali melalui Disperindag Provinsi Bali untuk memberikan pelatihan kepada para penenun Cag-Cag di Desa Sembiran.

Pada kesempatan tersebut Ny. Putri Koster menyampaikan sudah saatnya masyarakat Desa Sembiran mendapatkan pelatihan menenun, karena sebelumnya terdapat 250 peserta dari Bali telah mendapat pelatihan dari Dekranasda Pusat, namun karena terkendala persyaratan masyarakat Desa Sembiran tidak bisa diikutsertakan.

Baca juga :  WBP Lapas Singaraja Ikuti Pelatihan Moralitas dan Budi Pekerti

Menurut Ny. Putri Koster, Tenun Cag-Cag merupakan tenun tertua di Bali yang berasal dari Desa Sembiran dimana penenunnya sudah semakin punah. Untuk itu pihaknya merasa perlu untuk kembali meregenerasi penenun Cag-Cag, sehingga kain tenun jenis tersebut dapat dilestarikan serta mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

“Saya merasa penting untuk meregenerasi dan mereproduksi karya kuno Tenun Sembiran karena tenun ini merupakan tenun tertua, bahkan konon lebih tua dari Tenun Gringsing Tenganan,” ucapnya.

Selanjutnya Bunda Putri Koster sapaan akrabnya, mengajak masyarakat Desa Sembiran untuk melestarikan tenun Cag-Cag dengan cara memakainya dalam acara keagamaan maupun adat. Selanjutnya dipertegas dalam aturan Perarem ataupun Awig-Awig (aturan adat), sehingga dalam acara keagamaan seluruh masyarakat desa menggunakan tenun desanya sendiri, dari hal itu diharapkan ekonomi bisa berputar dan penenun Kain Cag-Cag semakin banyak.

Baca juga :  Pasar Rakyat 'Berbelanja dan Berbagi' di Kabupaten Bangli

Berkaitan dengan hal tersebut pendamping orang nomer satu di Bali (Gubernur Bali, Wayan Koster) itu berharap Bumdes bisa menyediakan benang, yang kemudian benang tersebut dibeli oleh penenun selanjutnya hasil tenunan dibeli oleh Bumdes lanjut dipasarkan ke masyarakat. Jika hal itu terjadi, Bunda Putri Koster optimis penenun Cag-Cag akan kembali menggeliat.

Baca juga :  Pj. Gubernur Mahendra Jaya Bangkitkan Rasa Jengah Membangun Bali

“Saya minta masyarakat jangan gengsi dalam memakai tenun, endek dan songket sudah memiliki hak kekayaan komunal. Jadi mari kita bersama-sama melestarikan kain tenun Cag-Cag warisan leluhur kita,” pungkasnya. Dalam kesempatan tersebut, Disperindag Provinsi Bali menyerahkan 15 alat tenun Cag-Cag kepada Perbekel Desa Sembiran, selanjutnya diserahkan kepada 15 penenun Desa Sembiran yang disaksikan oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali. Hp-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button