Ketum PPM Perkuat Program Ketahanan Pangan
DENPASAR, MataDewata.com | Ketua Umum Pemuda Panca Marga (Ketum PPM) Pusat, Samsudin Siregar, SH., yang akrab disapa Syamsir beserta rombongan yakni Ketua PPM Bidang Pemberdayaan Wanita dan Ekonomi Anna Tarigan., Sekretaris Jendral Yayasan IFAC (Indonesia Food and Agriculture Council), Seno Cahyadi., Ketua DPD PPM Bali Dr.Drs.I Made Gede Putra Wijaya, SH.,M.Si., Wakil Ketua I DPD PPM Bali, Rai Riawati dan Bendahara DPD PPM Bali, Cokorda Istri Dewi Sri Jayanti secara khusus berkunjung ke Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), Sabtu (17/4/2021).
Kunjungan sekalihus audiensi terkait program ketahanan pangan milik PPM yang akan menjadikan Bali sebagai lab percontohan pertanian. Rombongan diterima Ketum MPB, dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A (K)., Ketua MPB, Bagus Ngurah Rai, SH, MBA., dan Sekretaris MPB, Prof. Dr. Wayan Windia.
Pada kesempatan tersebut Ketum Samsudin Siregar memaparkan bahwa program yang dikembangkan PPM adalah program ketahanan pangan. Karena diyakini pada pada 30 tahun kedepan nanti masalah pangan akan menjadi kendala dunia, termasuk bagi Indonesia sehingga hatus disiapkan sejak saat ini.
“Kalau nanti, hal itu terjadi, maka kita harus sudah siap masalah pangan yang merupakan masalah primer kebutuhan pokok. Ini mulai kita kembangkan secara nasional dengan dijadikannya Pulau Bali yang merupakan gerbang dunia sebagai daerah percontohan dalam membangun pertanian Indonesia yang tangguh.
Program ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan kerjasama antara DPP Pemuda Panca Marga dengan Indonesia Food & Agriculture Council (IFAC),” terangnya.
Ketua PPM Bidang Pemberdayaan Perempuan dan ekonomi, Anna Tarigan seijin Ketum memaparkan program ekonomi lintas agama bertajuk “Cahaya Pangan Indonesia yang ditegaskannya telah sukses diuji coba di Jakarta, berbasis tempat ibadah.
Selain melayani kebutuhan pokok jamaah tempat ibadah secara langsung, outlet Cahaya Pangan Indonesia merupakan Community Trade Center yang juga dapat diakses secara online melalui mobile apps PesanSembako. “Kami mempunyai berbagai produk dengan harga lebih terjangkau,” terangnya.
Ana Tarigan juga memberikan informasi tambahan berupa program PPM dalam bidang kesehatan, terkait dengan imun tubuh (Imun Buster). Pada saat yanh sama Sekjen Indonesia Food and Agriculture Council (IFAC), Seno Cahyadi menambahkan, seirama dengan perkembangan berbagai penyakit maka PPM juga memperkenalkan berbagai produk pertanian organik untuk menjaga kesehatan manusia.
“Dengan sistem yang kami punya yakin akan menghasilkan produk pertanian yang lebih baik dan berkualitas lebih baik serta dengan kapasitas hasil yang berlipat. isamping itu kami juga siap untuk membeli dan menyalurkan hasil panennya. Program Ketahanan Pangan ini merupakan upaya rintisan kesiapan potensi krisis pangan, sekaligus memperluas akses pasar bagi produk pangan baik dari produsen manufaktur, petani dan UMKM hasil bumi yang dapat diakses dengan harga grosir yang relatif stabil,” ungkap Sekjen IPAC.
Pada kesempatan itu, Prof. Windia menyatakan apresiasi karena PPM memiliki program dan kegiatan yang prospektif dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. “Masalah pangan adalah masalah urgent, dan memerlukan keperpihakan pemerintah,” katanya.
Menurutnya saat ini pemerintah dengan mengimpor berbagai produk hasil pertanian sudah tentu akan merugikan petani sehingga diperlukan keberpihakan pemerintah untuk petani bukan kepada pelaku usahanya (importir, red),” tukas Prof. Windia.
Sementara Bagus Ngurah Rai menyampaikan kegiatan MPB dan Gugus Kebangsaan dalam mendidik generasi muda Indonesia dalam hal bela negara. Hingga saat ini hampir 7500 anak-anak dan mahasiswa yang telah dilatih dalam latihan pendahuluan bela negara.
Secara khusus Ketua DPD PPM Bali Dr. Drs. I Made Gede Putra Wijaya, SH.M.Si., mengungkapkan rasa bangga dengan kinerja Ketum Samsudin Siregar (Samsir), dengan program gemilangnya terkait penguatan pangan, Dembako digital, kesehatan transport daring dan lain sebagainya. Terlebih menjadikan Bali sebagai objek percontohan program-program tersebut. “Tentu ini akan menjadi dampak yang baik untuk pertanian kita kedepan, bukan saja baik bagi PPM namun juga baik untuk masyarakat umum,” ujarnya.
Disamping merasa bangga, ia juga yakin Ketum Samsir akan mampu membawa PPM menjadi lebih baik dan menjadi pelopor di berbagai bidang. Secara keseluruhan acara dilaksanakan dengan tetap berpedoman kepada protokol kesehatan yang ketat. Seusai melakukan audensi dengan MPB, rombongan menuju Taman Pujaan Bangsa Margarana. Kunjungan ini sekaligus persiapan HUT PPM Bali yang akan digelar di Margarana pada tanggal 27 April 2021. Gk-MD