OJK KR 8 dan Universitas Udayana Kolaborasi KKN Inklusi Keuangan

DENPASAR, MataDewata.com | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara berkolaborasi dengan Universitas Udayana Bali membuat program Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN-LIK) yang berlangsung dari tanggal15 Juli sampai dengan 27 Agustus 2023.

Program KKN-LIK itu diharapkan bisa semakin mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di perdesaan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Program ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara OJK dengan Universitas Udayana di 13 fakultas.

Ik/MD-BPD Bali-KK//15/2023/fm

“Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk civitas akademik dibutuhkan untuk memperluas jangkauan dan keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan di masyarakat,” kata Kepala OJK Regional 8, Bali dan Nusa Tenggara – Kristrianti Puji Rahayu dalam sambutannya pada acara Malam Apresiasi KKN-LIK Tahun 2023 di Kantor OJK, Kamis.

Baca juga :  Program “Seruling” BI Layani Penukaran Uang untuk Lebaran

Menurutnya, peran civitas academica sebagai tenaga pendidik dan terdidik tidak hanya bermanfaat di lingkungan kampus, tetapi juga ikut memegang peran penting dalam mencerdaskan masyarakat khususnya di sektor keuangan. Hal ini tentu juga sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 terdapat gap antara tingkat inklusi dan literasi keuangan di Provinsi Bali sebesar 34,55 persen, tingkat literasi sebesar 57,66 persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 92,21 persen. Artinya, masih banyak masyarakat yang sudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan, tetapi belum memahami sepenuhnya produk dan layanan jasa keuangan tersebut.

Baca juga :  Pegadaian Kembali Raih Penghargaan PR Award

Data tingkat literasi dan inklusi keuangan di kawasan perdesaan dan perkotaan pun memiliki gap yaitu literasi di perdesaan sebesar 55,05 persen dengan inklusi keuangan 94,50 persen dan untuk tingkat literasi di perkotaan sebesar 55,69 persen dengan inklusi sebesar 89,22 persen. Perbedaan tingkat literasi dan inklusi ini menjadi pertimbangan akan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan khususnya di perdesaan.

Ik/MD-BPD Bali-KK//15/2023/fm

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana, I Nyoman Suarsana yang juga hadir menyampaikan bahwa program KKN-LIK ini tidak hanya memberikan ilmu dan pengalaman baru bagi mahasiswa peserta KKN, tetapi juga dapat menambah referensi universitas untuk melakukan kajian akademik tentang permasalahan keuangan khususnya di daerah perdesaan.

Baca juga :  OJK Berkomitmen Terus Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan Daerah

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah OJK untuk melibatkan civitas akademik dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya wilayah perdesaan. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa peserta KKN tetapi juga bagi universitas,” kata I Nyoman Suarsana.

KKN-LIK dilaksanakan selama enam minggu di sepuluh desa yang tersebar di delapan kabupaten di Provinsi Bali, antara lain Desa Pelaga, Desa Landih. Desa Depeha, Desa Bengkala, Desa Lod Tunduh, Desa Manistutu, Desa Sekartaji, Desa Tanglad, Desa Karyasari dan Desa Nongan. Hj-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button