Ny. Putri Koster Tegaskan Pentingnya Menyiapkan Kesehatan Fisik dan Mental Generasi Emas

BULELENG, MataDewata.com | Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif dengan tema ‘Cegah Stunting Melalui Pola Asuh’ di RRI Singaraja, Senin, Soma Pon Matal (15/8/2022). Pada kesempatan itu ditegaskannya, pencegahan stunting sangat penting mengingat stunting berdampak pada kesehatan fisik dan mental dari generasi emas penerus bangsa di masa yang akan datang.

Lanjut menegaskan, meskipun angka stunting di Provinsi Bali relatif rendah daripada angka rata-rata tingkat nasional, upaya pencegahan harus terus digelorakan agar angka stunting bisa terus ditekan bahkan mencapai nol kasus. Pendamping orang nomor satu di Bali ini menyampaikan, faktor penyebab terjadinya stunting diantaranya karena kurangnya asupan tentunya terkait rendahnya tingkat pendidikan, kemiskinan termasuk di dalamnya pola asuh.

Ik-MD-BPD Bali//26/2022/fm

Terkait pola asuh di dalam keluarga, wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini kembali mengingatkan pentingnya peran serta seluruh anggota keluarga dalam pola asuh anak terutama di 1000 hari usia tumbuh kembang anak. “Pola asuh yang saling asah, asih dan asuh diterapkan dalam keluarga di samping pemenuhan terhadap kebutuhan akan gizi, pendidikan, komunikasi serta sanitasi yang sehat di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar,” imbuh Bunda Putri.

Baca juga :  Bali Zona Kuning, Booster 3 Capai 69,29%

Lanjut mengingatkan pentingnya perhatian gizi serta kesehatan dari para remaja putri yang nantinya akan menjadi calon calon ibu yang akan mengandung, melahirkan serta mengasuh anak anak mereka yang merupakan generasi bangsa di masa yang akan datang. Terlebih, di tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi sehingga generasi yang lahir sekarang akan menjadi pemimpin bangsa di masa akan dating. “Kita jangan sampai lengah, kita jaga pola makan, pola hidup serta pola asuh dari para remaja putri kita remaja putri diingatkan bagaimana menjaga kesehatan tubuh, istirahat yang cukup, makanan yang bergizi sehingga mereka tidak mengalami kekurangan energi kronis ataupun anemia akut,” jelasnya.

Di akhir arahannya, Ny. Putri Koster meminta seluruh kader PKK untuk bergerak untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya stunting baik melalui sosialisasi maupun edukasi sehingga tumbuh kesadaran di tengah masyarakat untuk bergotong royong, bersinergi dalam upaya menjaga kesehatannya yang dimulai dari kesehatan diri sendiri dan keluarga sehingga akan terwujud anggota keluarga yang sehat, terasah kecerdasannya, berdaya guna, berakhlak mulia dan berbudi pekerti sehingga tercipta anakku sehat, bangsaku kuat.

Baca juga :  Kementerian Kesehatan Targetkan Semua RS di Tanah Air Bisa Layani Pasien Kanker

Pada kesempatan sama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., M.A.R.S., menyampaikan, stunting menghambat pembangunan sumber daya manusia berkualitas untuk menciptakan generasi emas. Stunting bukanlah sebuah penyakit melainkan suatu kondisi gangguan perkembangan pertumbuhan anak terutama di 10.000 hari masa pertumbuhan, yang diakibatkan karena kurangnya asupan gizi yang dapat mengganggu pertumbuhan otak dan jasmaninya. Sehingga muncul keluhan anak akan lebih pendek dari teman usianya,  mudah sakit, kecerdasan menurun sehingga produktivitas juga menurun. “Selain itu sunting juga bisa disebabkan faktor lain seperti pola asuh, sanitasi yang buruk, lingkungan yang kurang sehat sehingga anak sakit-sakitan, infeksi berulang dan lahir prematur,” tegasnya.

Ik/MD-Arisanku-BPR-Bali//16/2021/1bln

Diketahui, BKKBN telah melakukan berbagai upaya pencegahan stunting dari hulu diantaranya dengan penyuluhan kesehatan reproduksi, pemberian vitamin penambah darah serta melakukan screening terhadap calon pengantin, dimana calon pengantin wajib screening kesehatan 3 bulan sebelum menikah untuk memeriksa status gizi dan HB dari calon pengantin remaja putri. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap Calon Pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil. BKKBN sendiri telah meluncurkan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL).

Baca juga :  Kunjungan Dekranasda Kalimantan Tengah di Hari Terakhir Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2022

ELSIMIL adalah aplikasi skrining dan pendampingan untuk calon pengantin (Catin). Setiap pasangan Catin akan mendapatkan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berada di Desa/Kelurahan yang sama dengan wilayah domisili Catin. Tujuan aplikasi ELSIMIL adalah untuk melakukan deteksi dini terhadap kesehatan Catin untuk mitigasi risiko melahirkan bayi stunting. Upaya pencegahan stunting harus dilakukan dengan sinergitas semua komponen masyarakat melibatkan multipihak baik itu pemerintah, akademisi, media, serta Tim Penggerak PKK yang merupakan mitra kerja Pemerintah yang mendapat amanat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam percepatan penurunan angka stunting. Hp-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button