Prosesi Nyenuk Pura Dalem Manik Penataran Agung Lumintang ke Pura Desa Denpasar

Tempuh Jarak 3,5 Km, Jalan Kaki dan Gunakan Pakaian Warna-warni

DENPASAR, MataDewata.com | Ratusan krama dari Banjar Adat Lumintang mengikuti prosesi Nyenuk ke Pura Desa Denpasar serangkaian Karya Agung Balik Sumpah, Caru Tawur Tabuh Gentuh, Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih lan Mepedudusan Agung di Pura Dalem Manik Penataran Agung Lumintang, Senin (15/52023).

Krama berjalan kaki menempuh jarak kurang lebih 3,5 Km, dari Pura Dalem Manik Penataran Agung Lumintang melewati Jl. Ahmad Yani, Kartini, Nakula, Arjuna, Sahadewa, Sutomo dan Jl. Gajah Mada dan tiba di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Denpasar.

Ik-MD-Bank BPD Bali-QCB//1/2023/fm

Saat prosesi Mapeed itu, krama menggunakan pakaian warna-warni yakni merah, kuning, hitam, putih, poleng dengan berjalan berpasangan (laki-laki dan perempuan). Memikul dan menjunjung aneka buah, biji-bijian, umbi-umbian serta hasil bumi lainnya. Diawali barisan terdepan tebu, asap, kober, pratima, barong landung, rangda, hingga gayot.

Baca juga :  Walikota Jaya Negara Hadiri Karya Mecaru Serta Melaspas di Banjar Belong Sanur

Yajamana Karya Ida Pedanda Gede Made Gelgel mengatakan, karya mengambil tingkatan utama atau Karya Agung. Sementara untuk Nyenuk merupakan sebuah prosesi yang dalam bahasa Indonesia bermakna Menengok. “Dalam Nyenuk ini semua lengkap. Memakai cartur wara, perwakilan segala golongan, ada catur warna, catur wangsa, soroh,” jelas Ida Pedanda.

Prosesi Nyenuk digelar ke pura yang tidak melaksanakan karya seperti Pura Desa Puseh lan Baleagung Desa Adat Denpasar. “Intinya upacara atau karya agung ini untuk keharmonisan Bhuana Agung dan Bhuana Alit,” imbuh Ida Sulinggih (Ida Pedanda).

Baca juga :  Rai Mantra Terima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat
Ik-MD-BPD Bali//26/2022/fm

Panitia Karya, Jero Mangku Ketut Sudiartha mengatakan tujuan prosesi Nyenuk untuk melengkapi rangkaian karya yang digelar di Pura Dalem Manik Penataran Agung. “Yang dibawa selain pratima juga aneka hasil bumi ,pala bungkah, pala gantung, pala wija, pala rambat,” katanya.

BPD-Contact -Center
Ik-MD-CC-BPD-Bali//7/2023/fm

Ditambahkan, rangkaian karya diawali dengan Matur Piuning Karya yang telah dilaksanakan pada 21 Maret lalu. Dilanjutkan dengan berbagai rangkaian seperti Negteg Beras, Ngingsah, Mepepada,Tawur lan Melasti. Saat Buda Umanis Wuku Dukut dilaksanakan Puncak Karya. Setelah puncak karya, Ida Bhatara akan nyejer hingga tanggal 17 Mei mendatang untuk selanjutnya Nyineb dilaksanakan pada tanggal 18 Mei. Yang dilanjutkan dengan Napak Pertiwi dengan sesolahan Calonarang.

Baca juga :  Dukung Gubernur Wayan Koster Perkuat Dresta Bali, PHDI Siap Pasang Badan

“Dengan pelaksanaan karya ini semoga Ida Sesuhunan yang berstana di Pura Dalem Manik Penataran Agung, Pura Dalem Kahyangan dan Pura Taman Beji Lemintang memberikan berkah kerahayuan kerahajengan kepada kita semua,” harapnya. Ts-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button