Gede Pasek Suardika Soroti Tingginya Kasus Kriminal di Bali Bermula dari Hal Sepele

KARANGASEM, MataDewata.com | Politisi Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika menyoroti tingginya kasus kriminalitas di Bali yang terjadi belakangan ini. Menurutnya tingginya kasus kriminal yang kerap terjadi kadang dipicu hal sepele. Hal tersebut, disampaikannya secara langsung saat ditemui di Astika Dharma Asram, Sabtu (15/2/2025).
GPS sapaan akrabnya, menegaskan bahwa ada tiga faktor penyebab tingginya kasus kriminalitas di Bali baik dari sisi ekonomi, budaya hingga kurangnya adaptasi dari pendatang terhadap kondisi kultural di Bali.
“Secara sosial tentu karena banyaknya kepentingan-kepentingan masyarakat yang bertemu satu sama lain dan tidak ada solusi, artinya misal perebutan kue ekonomi. Hubungan sosial dan perbedaan akar budaya yang berkumpul di Bali, itu mudah memicu kesalahpahaman juga. Memang yang paling berat adalah kelemahan orang yang datang ke Bali untuk beradaptasi dengan kondisi di Bali,” jelas Pasek Suardika.
Pihaknya menyadari karakter dan kultur masyarakat pendatang sangat berbeda dengan masyarakat Bali tentu pendatang harus mampu beradaptasi dengan kultur di Bali dan bersikap seolah-olah bukan pendatang.

“Karena bagaimana pun juga Bali ini punya karakter yang berbeda secara kultur dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Semestinya harus bisa beradaptasi karena Bali ini sebenarnya dari dulu sudah banyak pendatang, hanya bedanya pendatang yang dulu karena sedikit dia memilih untuk beradaptasi. Sekarang ini pendatang seakan bukan pendatang sehingga tidak bisa beradaptasi dengan kultur dimana dia tinggal inilah yang menimbulkan banyak konflik,” ujarnya.
Lebih lanjut, ditambahkannya bahwa pendatang karakter dan kultur pendatang yang tidak bisa beradaptasi, akibatnya dapat menimbulkan masalah serius seperti halnya kasus penusukan di Jalan Nangka beberapa waktu lalu.
“Sehingga kadang-kadang masalah sepele pun bisa jadi masalah serius. Dan yang paling konyol adalah kejadian di Jalan Nangka itu orang yang tidak dikenal berkelahi ditusuk mati. Nggak ada penyebabnya itu kan lucu dan menurut saya itu sudah kearah teror,” tuturnya.
Politisi kelahiran Singaraja itu menilai kasus kriminal berdampak pada sektor pariwisata karena menciptakan ketidaknyamanan kepada wisatawan yang hendak liburan ke Bali. Oleh karenanya, pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama keamanan dan kenyamanan di Bali.
“Padahal kasian kondisi seperti itu yang rugi itu semua, karena wisatawan itu salah satu keuntungannya dia butuh keamanan dan kenyamanan. Mana ada orang nyaman kalau orang berkelahi terus, mana ada orang nyaman sedangkan kriminal tinggi pasti menurun dia, orang nggak nyaman ngapain dia berlibur, sehingga ini yang harus kita jaga bersama,” tutupnya. On-MD