UMKM Siap QRIS untuk Pemulihan Pariwisata Bali
BADUNG, MataDewata.com | Mendorong pengembangan inovasi di bidang ekonomi dan keuangan digital serta mendukung pemulihan ekonomi nasional dalam meningkatkan pemahaman masyarakat. Sejak tahun 2021, Bank Indonesia menginisiasi dan menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) secara nasional.
Sasaran kegiatan FEKDI adalah kolaborasi dan sinergi dengan stakeholders Sistem Pembayaran yakni Pemerintah, Otoritas, Asosiasi/Industri Sistem Pembayaran dan Masyarakat.
Bentuk kegiatan FEKDI tahun 2022 di bagi menjadi dua yaitu pre-event (Januari-Juni) dan main-event (Juli). Seperti gong pembuka, Bali menjadi yang pertama dan tercepat dalam menyelenggarakan pre-event FEKDI 2022 melalui kegiatan Showcasing QRIS bertajuk ”UMKM S.I.A.P QRIS, Bali Bangkit” di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (15/1/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno yang secara langsung melakukan peninjauan dan experience bertransaksi dengan QRIS pada beberapa produk dari UMKM kuliner dan kriya khas Bali.
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf menyampaikan bahwa kegiatan showcase QRIS ini memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong penguatan ekosistem digital khususnya pada sektor ekonomi kreatif karena menyasar langsung pelaku usaha maupun para wisatawan yang berkunjung di Bali.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI), Trisno Nugroho mengatakn, arti dari tema UMKM S.I.A.P QRIS, Bali Bangkit yakni UMKM yang Sehat, Inovatif, Aman Pakai QRIS akan semakin mengakselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali dan nasional. Lanjut menyampaikan, Bandar Udara (Bandara) sebagai salah satu pintu masuk utama wisatawan ke Bali, dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan antara lain sebagai simbol bahwa QRIS di Bali telah tersedia dan dapat digunakan oleh masyarakat dari mulai menginjakkan kaki di wilayah Bali.
Dalam penyelenggaraan showcase QRIS ini, KPwBI Provinsi Bali bekerjasama dan berkolaborasi dengan Bank BPD Bali, Angkasa Pura, Dekranasda Provinsi Bali dan Balimall.id dalam mempersiapkan dan menghadirkan Festival Foodtruck dan Gerai Pameran UMKM. Semuanya telah menyediakan fasilitas pembayaran QRIS sebagai solusi kanal pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.
Selain Festival Foodtruck dan Pameran UMKM, BI juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk experience QRIS, sekaligus mencoba langsung produk UMKM asli Bali dengan menyediakan kopi asli Bali “Banyuatis” hanya dengan bayar pakai QRIS sebesar Rp 1.000.
Trisno Nugroho juga menyampaikan, implementasi QRIS di Wilayah Bali berkembang pesat dengan total merchant QRIS per 31 Desember 2021 tercatat sebanyak 395.838 merchant (56% adalah Usaha Mikro). Angka ini melebihi target tahun 2021 dengan angka realisasi pencapaian 109% dan angka pertumbuhan mencapai 126% (yoy).
Menempatkan Provinsi Bali di peringkat ke-8 secara nasional dengan jumlah merchant QRIS terbanyak, walaupun dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang tidak terlalu luas dan banyak. “Rata-rata transaksi QRIS bulanan di Bali pada tahun 2021 tercatat sebanyak 400 ribu transaksi dengan nominal Rp32 miliar, jauh lebih tinggi dari rata-rata transaksi tahun 2020 yang tercatat sebesar 156 ribu transaksi dengan nominal Rp13 miliar,” ungkapnya.
Gerai UMKM Bali Madolan yang terlibat sebanyak 50 terdiri atas 18 kerajinan, 10 fashion, 18 makanan/minuman dan 4 herbal. Kesemuanya sudah difasilitasi pembayaran berbasis QRIS. Seluruh produk juga dapat dipesan secara digital melalui aplikasi dan website Balimall.id. “Gerai Pameran UMKM Bali Madolan telah di-soft launching pada tanggal 28 Desember 2021 yang dihadiri oleh Ketua Dekranasda Bali, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali dan Dirut Bank BPD Bli serta GM Angkasa Pura II,” jelasnya.
Tujuan dari gerai pameran yaitu memajang produk UMKM Bali untuk membantu pemasaran, sehingga diharapkan produk UMKM lokal mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden agar berbagai pihak berperan aktif mendukung perkembangan UMKM. Melalui penyediaan ruang yang lebih besar bagi para pelaku usaha untuk berkarya dan memasarkan produknya.
“Gerai atau pameran ini sengaja diadakan di Bandara sebagai salah satu pintu masuk utama, entry poin ke Bali. Selain untuk mempromosikan dan berjualan produk UMKM kepada wisatawan yang datang ke Bali serta mendukung kegiatan G20 di Bali,” tutup Trisno Nugroho. Bi-MD