Sambut Akhir Tahun, Eksekutif Gathering Bank BPD Bali Tingkatkan Perekononian Daerah
GIANYAR, MataDewata.com | Executif Gathering Peran Perbankan dalam Meningkatkan perekonomian menjadi salah satu agenda yang dilksanakan Bank BPD Bali. Dilaksanakan di The Royal Pita Maha Ubud, Jumat (11/12/2020). Menguatkan komitmen bank milik masyarakat Bali sebagai pendukung pilar perekonomian daerah, pengelola khas daerah, dan sumber pendapatan asli daerah.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank BPD Bali beserta seluruh Kepala Divisi, SKAI & Anti Fraud beserta seluruh Kepala Cabang Bank BPD Bali.
Dierktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma,SH. MH., memapaparkan, sampai dengan November 2020, pencapaian Aset Bank BPD Bali sebesar Rp26,947 triliun, Kredit sebesar Rp19,081 triliun, dan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp22,347 triliun yang terdiri dari Giro Rp3,567 triliun, Tabungan Rp9,056 triliun serta Deposito Rp9,723 triliun.
“Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, di tahun 2021 Bank BPD Bali menetapkan pertumbuhan kredit sebesar 5% dan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 6%,” ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, Bank BPD Bali juga memberikan bantuan modal kerja bagi pelaku usaha terdampak Covid-19 dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Bali, sejalan dengan kebijakan Pemerintah RI sesuai PERPPU Nomor: 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
“Kami juga membantu pelaku usaha lokal Bali agar dapat tetap mempertahankan usahanya dalam kondisi pandemi Covid-19, maka Bank BPD Bali menyalurkan kredit yang dananya bersumber dari penempatan uang negara di Bank BPD Bali dengan jumlah sebesar Rp700 miliar yang kemudian wajib disalurkan berupa fasilitas kredit dengan total sebesar Rp1,4 triliun,” ungkap Sudharma.
Ditegaskannnya, penyalurkan kredit difokuskan kepada UMKM dan sektor produktif lainnya melalui berbagai produk kredit Bank BPD Bali termasuk KUR, kepada debitur baru maupun debitur existing yang memerlukan tambahan modal kerja. “Sampai dengan tanggal 8 Desember 2020 dana tersebut telah tersalur sebesar Rp2,045 mikiar kepada 10.085 debitur, 52,34% diantaranya adalah debitur UMKM,” imbuhnya.
Sudharma melanjutkan, untuk KUR Bank BPD Bali juga mendukung program pemerintah untuk penyaluran KUR Super Mikro dengan plafon maksimal Rp10 juta, ditujukan untuk karyawan terkena PHK serta ibu rumah tangga yang memiliki usaha produktif dengan bunga KUR yang sudah sangat rendah yaitu 6%. Sehingga bunga yang ditanggung debitur KUR Bank BPD Bali adalah sebesar 0% sampai dengan akhir Desember 2020.
“Sampai dengan saat ini sebanyak 12.060 debitur KUR telah terbantu dengan adanya tambahan subsidi bunga sebesar total Rp. 37,2 M,” tegasnya.
Selain subsidi tambahan bunga untuk KUR, sesuai dengan PMK No: 85/PMK.05/2020 Bank BPD Bali juga menyalurkan subsidi bunga untuk 5.104 debitur UMKM Non KUR sebesar Rp8,6 miliar. Di tengah pandemi Covid-19, Bank BPD Bali tetap dapat menyalurkan kredit secara baik dan sehat dimana sampai dengan posisi November 2020 total kredit yang telah tersalurkan sebesar Rp19.08 triliun dengan share kredit produktif sebesar 45,63% , kualitas kredit juga dapat dijaga dengan baik yaitu tidak melewati batas ketentuan. Bt-1