Generasi Keempat, Sanggar Kumara Mas, Singapadu Tampilkan Drama Tari Calonarang

DENPASAR, MataDewata.com | Adegan “Ngunying” oleh seniman anak-anak sukses mengundang antusias penonton di Kalangan Angsoka, Taman Budaya, Bali, Kamis (13/7/2023). Suasana padat riuh menyaksikan para seniman cilik mementaskan drama tari calonarang serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45.

Siang itu Sekaa Barong Cilik Kumara Mas Banjar Sengguan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, menampilkan bakat mereka mementaskan satu cerita panji paling populer di Pulau Dewata dengan mengangkat judul ‘Patih Sudarsana’.

Dikisahkan Patih Sudarsana adalah andalan Prabu Midarsa untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Sang patih selalu awas dan waspada dalam menjaga keselamatan raja Midarsa, yang sedang sakit keras, dari berbagai serangan ilmu hitam.

Ik-MD-BPD Bali/15/2023/fm

Tatkala si cantik jelita Pranacitra, utusan Diah Jambawati, istri sang prabu yang sudah diusir dari istana, datang mengaku membawa makanan, dengan tegas Patih Sudarsana melarangnya. Ia tahu bahwa Pranacitra datang untuk maksud tidak baik yakni meracun Sri Baginda.

Baca juga :  Pawai PKB, Mahasiswa ITB STIKOM Bali Unjuk Diri di Hadapan Mendagri dan Menparekraf

Ketika ia dihadang oleh Patih Sudarsana, dengan berbagai cara Pranacitra meyakinkan sang patih bahwa kedatangannya adalah bermaksud baik. Namun Patih Sudarsana tidak percaya begitu saja. Setelah melalui pergumulan sengit, bingkisan yang dibawa Pranacitra jatuh lalu dimakan oleh kedua anjing penjaga istana yang mendadak mati.

Merasa bahwa rahasianya telah terbongkar, Pranacita melarikan diri yang terus dikejar oleh Patih Sudarsana. Tahu bahwa Pranacitra adalah utusan Jambawati, Patih Sudarsana menugaskan Patih Gajah Lancingan untuk memerangi Diah Jambawati.

Baca juga :  Yayasan Puri Kauhan Ubud Luncurkan Tiga Buku Sastra Saraswati Sewana
Ik/MD-BPD Bali-KK//15/2023/fm

Ada 65 seniman anak-anak dengan rentang usia 5-11 tahun yang mementaskan calonarang Patih Sudarsana. Ketua Sekaa Barong Cilik Kumara Mas I Wayan Mariyasa mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya. Ia mengungkap latihan untuk penampilan pada ajang PKB ini dilakukan sekitar 2,5 bulan. “Ini adalah generasi keempat Sekaa Barong Cilik Kumara Mas yang berdiri tahun 2002,” ungkap Mariyasa.

Dikatakan antusias anak-anak anggota Sekaa Kumara Mas mengikuti pementasan sangat tinggi. Bahkan, sampai menangis jika tidak disertakan dalam pementasan. Sebelum pentas di PKB, mereka telah beberapa kali mentas di pura-pura sekitar Singapadu.

Ik-MD-BPB-BDP//17/2023/fm

Mariyasa mengatakan Sekaa Barong Cilik Kumara Mas hadir untuk mengingatkan anak-anak dengan budaya Bali sejak dini. Apalagi drama tari calonarang sangat lekat dengan nilai-nilai rwa bhineda yang bisa jadi bekal anak-anak kelak dalam menjalani kehidupannya. Ia pun berharap anak-anak ini akan menjadi generasi penerus seniman Bali. “Ini adalah kesempatan pertama mereka tampil di PKB. Tapi untuk Sekaa Barong Cilik Kumara Mas jadi yang ketiga,” ujar Mariyasa.

Baca juga :  Pernikahan Termegah Royal Wedding Puri Kukuh

Sementara itu penata tari I Made Lasia juga menyampaikan rasa bangga atas penampilan yang dibawakan anak asuhnya. Menurutnya di tengah perkembangan teknologi saat ini ada tantangan tersendiri dalam melatih anak-anak dalam berkesenian. “Konsentrasinya gampang berpindah ke HP (smartphone), harus lebih tegas,” ungkapnya. Ly-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button