Prospek Cuaca Wilayah Indonesia Tanggal 13-14 Maret 2024

Bali Berpotensi Hujan Lebat dan Angin kencang

JAKARTA, MataDewata.com | Bibit Siklon Tropis “91S” terpantau di Samudera Hindia sebelah baratdaya Banten-Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum 996 hPa bergerak ke arah timur-tenggara. Potensi menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan Kategori Sedang.

Bibit Siklon Tropis “93P” terpantau di Teluk Carpentaria – Australia dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1005 hPa bergerak ke arah timur-tenggara. Potensi menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan Kategori Rendah.

Kedua Bibit Siklon Tropis ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudera Hindia baratdaya Sumatera–selatan Jawa dan Laut Arafuru yang mampu meningkatkan potensi tinggi gelombang laut di sekitar Bibit Siklon Tropis tersebut.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Perairan Australia Bagian Utara yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudera Hindia Selatan NTT hingga Teluk Carpentaria.

Baca juga :  Sejarah Pengamatan Meteorologi dan Geofisika di Indonesia

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Pesisir barat Sumatera Utara hingga Sumatera Barat, dari Laut Natuna hingga Selat Karimata, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, dari Samudera Hindia baratdaya Lampung hingga selatan Jawa Barat, dari Laut Jawa bagian timur hingga Pesisir utara NTB, dari Pulau Timor hingga Laut Aru, dari Teluk Tomini hingga Sulawesi Tenggara, dari Laut Aru hingga Pesisir timur Papua bagian selatan, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Tengah, di Laut Cina Selatan, dari Teluk Thailand hingga Laut Andaman, dan dari Samudera Pasifik timur Filipina hingga Filipina bagian selatan.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Cina Selatan, di Laut Jawa, di Selat Karimata, dari Samudera Hindia baratdaya Lampung hingga selatan Jawa, dari Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara, Laut Flores, NTB, NTT, Laut Sawu, Laut Timor, dan dari Laut Banda hingga Papua bagian selatan dan Laut Arafuru.

Baca juga :  Strategi Penting Jajaran Korpolairud Baharkam Polri pada Pengamanan ALKI

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Bibit Siklon Tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi/low level jet tersebut.

Intrusi Udara Kering terpantau di Belahan Bumi Utara (BBU) melintasi dari Samudera Pasifik timur Filipina, Filipina bagian selatan, LautSulu, Laut Cina Selatan bagian selatan, Laut Natuna yang menyebabkan massa udara di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab meliputi Sumatera bagian selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Kalimantan bagian utara, danLaut Sulawesi.

Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot terpantau di Laut Selatan dari Samudera Hindia sebelah baratdaya Sumatera hingga selatan Jawa, Samudera Hindia selatan Bali-Nusa Tenggara, Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Makassar bagian utara, Laut Flores, Laut Sawu, Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik utara Pulau Halmahera, Laut Banda hingga Laut Arafuru yang mampu meningkatkan potensi tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut.

Baca juga :  Prospek Cuaca Wilayah Indonesia Tanggal 1-2 Maret 2024
Ik-MD-Sp-BPD Bali/15/2023/fm

Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang: Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.

Wilayah yang berpotensi terjadi penambahan kecepatan angin/angin kencang: Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Km-MD

Sumber Data: Pusat Meteorologi Publik BMKG https://web.meteo.bmkg.go.id/.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button