Pemkab Jembrana dan ITB STIKOM Bali Siap Kirim Anak Muda ke Luar Negeri

Magang ke Singapura dan Kerja di Jepang

DENPASAR, MataDewata.com | Wakil Bupati Jembrana, I Gede Patriana Krisna, ST, MT., menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan ITB STIKOM Bali untuk mengikutkan anak muda Jembrana dalam progran kuliah di ITB STIKOM Bali sambil magang online ke Singapura dan mengirim anak muda Jembrana bekerja di Jepang menggunakan visa Tokutei Ginou atau Visa Specified Skilled Workers (SSW) atau Pekerja Berketerampilan Spesifik.

Seperti diketahui, SSW atau PBS adalah kebijakan Pemerintah Jepang untuk merekrut tenaga kerja asing dengan memberikan fasilitas visa baru yakni SSW-1 untuk pekerja terampil dan SSW-2 untuk pekerja ahli. Dibandingkan dengan jenis visa Kenshusie atau Jisshusei, jenis visa SSW ini lebih menggiurkan dari segi materi yang diperolah dan kemudahan mengajak anak-istri ke Jepang. Menjadi sesuatu yang sebelumnya dilarang dalam visa Kenshusei dan Jisshusei.

Baca juga :  Peringati Hardiknas, Kwarcab Denpasar Gelar Pesta Siaga Tahun 2024
Ik/MD-MKN/SB//2/2021/fm

Ketertarikan Wabup Jembrana, Patriana Krisna terjadi setelah mendengar langsung presentasi Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan tentang kedua program tersebut di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Kamis (9/9/2021) malam.

Dadang Hermawan menjelaskan, untuk magang online ke Singapura, STIKOM Bali sudah menjalin kerja sama dengan Lithan Academy Singapura yang saat ini prosesnya sedang berjalan untuk rekrut calon peserta magang. Dalam program tersebut, para mahasiswa hanya membayar biaya kuliah pada tahun pertama saja, sedangkan di tahun kedua hingga tahun keempat akan dibiayai oleh perusahaan di Singapura untuk mulai magang kerja serta mendapat uang saku yang menggiurkan.

Foto: Wakil Bupati Jembrana, I Gede Patriana Krisna, ST., MT., bersama Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Kamis (9/9/2021) malam.

Pada tahun pertama, para mahasiswa mengikuti kuliah dengan modul mata kuliah dari Singapura sesuai kebutuhan bidang magang di sana, yaitu bidang Digital Bisnis, Software Engineering, dan bidang Digital System Adminstration. Sedangkan tahun kedua sampai tahun keempat para mahasiswa mulai mengikuti magang ditambah mengikuti kuliah dengan mata kuliah dari ITB STIKOM Bali.

Baca juga :  SMK TI Bali Global Denpasar Tawarkan 5 Jurusan Unggul

“Kalau untuk magang online ke Singapura, mereka wajib menjadi mahasiswa ITB STIKOM Bali dulu. Sedangkan kalau mau ke Jepang, bebas, siapa saja bisa,” kata Dadang Hermawan.

Untuk kerja sama dengan Pemkab Jembrana, ITB STIKOM Bali menawarkan membuka kelas khusus bagi calon mahasiswa asal Jembrana yang proses perekrutan dimulai pada Januari – Februari 2022 mendatang, dengan biaya program Rp 20.000.000 yang hanya dibayar untuk tahun pertama saja.

Ik/MD-BPD-KUR//30/2021/f1

“Pada tahun kedua, saat mulai magang, uang saku yang akan diterima sebesar Rp 1.600.000/bulan, tahun ketiga Rp 3.100.000 dan tahun keempat Rp 3.850.000/bulan. Sedangkan untuk kerja di Jepang, biayanya sekitar Rp 40.000.000 dengan penghasilan rata-rata Rp 20.000.000/bulan. Nah bagaimana mekanisme pembiayaannya, kami serahkan kepada Pemda Jembrana. Kami juga punya bank BPR, namanya BPR Fajar yang siap membantu,” terang Dadang Hermawan.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Resmikan Perpustakaan Semi Kontainer

“Untuk kerja di Jepang, ada dua sertifikasi yang wajib dimiliki oleh calon pekerja yakni sertifikat bahasa Jepang N-4 dan sertifikat keahlian,” lanjut Dadang Hermawan.

Menanggapi hal itu, Wabup Jembrana yang akrab dipanggil Ipat ini mengatakan, sangat tertarik dan soal pembiayaaan bisa dibicarakan lagi. “Bagi kami kedua program ini bagus. Mengenai biaya, program ini bisa dibiaya dengan pola dana bergulir atau menggunakan bank stikom tetapi pemda sebagai penjamin. Kita butuh beberapa kali pertemuan lagi untuk membahas ini secara intens,” kata Wabup Jembrana yang akarab disapa Ipat itu. Rm-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button