ITB STIKOM Bali Cetak SDM Unggul Siap Songsong Indonesia Emas 2045
Gelar Jalan Sehat Sambut Dies Natalis ke-22
DENPASAR, MataDewata.com | Cetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, ITB STIKOM Bali senantiasa menyeimbangkan empat komponen utama cetak kecerdasan para mahasiswanya. Menyeimbangkan kecerdasan otak, spiritual, pendidikan rasa dan penguatan jasmani. Demikian disampaikan Ketua Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS), yang menaungi Kampus ITB STIKOM Bali, Prof. Dr. I Made Bandem, MA., Jumat (9/8/2024).
Hal tersebut disampaikan Prof. Bandem usai melepas kegiatan Jalan Sehat di halaman kampus serangkaian menyambut kemeriahan Dies Natalis ke-22 ITB STIKOM Bali. Didampingi Rektor Dr. Dadang Hermawan, ia menegaskan paradigma pendidikan tetap menyeimbangkan berbagai kemampuan mahasiswa agar bisa menjadi SDM Unggul yang siap saing dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
Ia menjabarkan, pendidikan dilakukan untuk mengasah kecerdasan otak terlebih ITB STIKOM Bali melakukan penguatan pada penguasaan teknologi dan informasi; Memperkuat kecerdasan spiritual budi pekerti tata kerama dan agama; Pendidikan olah rasa melalui kesenian di era teknologi dan robot; serta penyeimbangan dan penguatan kesehatan mahasiswa.
“Termasuk hari ini kita melaksanakan jalan sehat, men sana in corpore sano (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, red). Dengan penguatan 4 komponen pendidikan itu, tamatan ITB Stikom Bali menjadi SDM yang komplit untuk menghadapi Indonesia Emas Tahun 2054. Kita menyiapkan itu,” tegas Prof. Bandem.
Pada kesempatan sama Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, Dies Natalis ke-22 ITB STIKOM Bali diawali dengan berbagai kegiatan seperti Festival Tukad Bindu, Seminar Internasional dan berbagai Lomba yang diikuti mahasiswa dan staf kampus. “Kegiatan hari ini sebagai bagian dari menggelorakan pentingnya kesehatan,” tegas Dr. Dadang Hermawan.
Lanjut menyampaikan, Puncak Dies Natalis ke-22 ITB STIKOM Bali akan digelar pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Pada kesempatan berbahagia tersebut ITB STIKOM Bali akan meluncurkan Program Recognition Prior Learning (RPL) atau rekognisi pembelajaran masa lampau. Program yang dikembangkan itu memberikan kesempatan masyarakat untuk mengikuti program S1 dengan masa studi 1,5 tahun.
Diketahui Program RPL menjadi pengakuan atas pencapaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, non formal, informal maupun pengalaman kerja. Pengakuan tersebut sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal yang disetarakan dengan kualifikasi tertentu. “Kita sudah diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk menjadi salah satu penyelenggara RPL untuk prodi sistem komputer dan sistem informasi. Pengakuan kredit yang diakui sebesar 100 SKS,” jelas Dr. Dadang Hermawan.
Untuk kegiatan jalan santai diikuti 2.700 peserta termasuk mahasiswa baru, staf dan dosen. Menempuh jarak sekitar 2 Km, pelepasan jalan sehat dipimpin Ketua Dewan Pembina Yayasan WDS Prof. Bandem. Turut dimeriahkan bazzar kuliner dan pengundian hadiah jalan sehat. “Ada sejumlah door prize yang bisa didapatkan oleh mereka yang beruntung. Hadiah utamanya adalah sepeda listrik,” kata Direktur Pemasaran dan Humas ITB STIKOM Bali, Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom. Wy/Hs-MD