Bank Indonesia Akselerasi Ekosistem Digital Melalui BI Fast Mulai dari Bali
Transfer Antar Bank Hanya Rp 2.500
DENPASAR, MataDewata.com | Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali melakukan kick off (peluncuran) BI Fast di Gedung Darma Negara Alaya & Creative Hub (DNA) Denpasar, Selasa (9/8/2022). Sosialisasi dan edukasi BI Fast itu pertama kali digelar di Indonesia khusunya Bali secara masif. Acara tersebut dihadiri sekitar 1.000 peserta yang digelar secara hybrid, serta diikuti peserta dari luar Bali khususnya wilayah Nusa Tenggara secara Daring.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan sasaran BI Fast diantaranya UMKM dan pemerintah daerah tentunya masyarakat secara umum. Memberikan kemudahan biaya transfer seharga Rp 2.500. “Ini Kick Off BI Fast di Indonesia pertama kali dilakukan di Bali. Kenapa dipilih Bali, karena QRIS-nya bagus, pertumbuhan merchant sangat cepat,” kata Trisno Nugroho.
Ditambahkannya, BI Fast memiliki keunggulan biaya murah serta dapat digunakan untuk transaksi antar negara atau Cross Border Payment. Adanya layanan ini tentu UMKM di Bali akan memilih melakukan transaksi dengan memanfaatkan teknologi ini. Keunggulannya selain menawarkan layanan cepat juga Real Time selama 24 jam dalam seminggu. “Ini akan sangat bermanfaat untuk UMKM dan perhotelan termasuk pemilik akomodasi pariwisata,” imbuh Trisno Nugroho.
Hadir pada kesempatan sama, Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Fillianingsih Hendarta. Ditegaskannya Bali Nusra menjadi daerah pertama dilaksanakannya Sosialisasi BI Fast dengan mengangkat tema “Akselerasi Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital Indonesia Melalui BI Fast”. “Kenapa kami memilih Bali? Karena digitalisasi di Bali luar biasa, tentunya semoga bisa diikuti oleh NTB dan NTT,” ujar Fillianingsih.
Salah satu pelaku UMKM, Komang Sukarsana mengaku dipermudah dengan layanan BI Fast. Banyak fitur yang disematkan dan terintegrasi dengan aplikasi mobile banking. “Fitur transaksinya lengkap, disitu ada transaksi untuk investasi, pembayaran dan banyak lagi fitur yang disematkan. Soal biaya jelas menguntungkan karena murah,” kata Sukarsana pengelola UMKM Bali Arabica binaan Bank Indonesia itu. Bi-MD