Bank BPD Bali Perluas Penggunaan QRIS ke Pasar Tradisional

S.I.A.P QRIS di Pasar Tradisional Galang Ayu

DENPASAR, MataDewata.com | Mewujudkan komitmen Bank BPD Bali untuk terus memperluas akseptasi pembayaran digital, salah satunya melalui fasilitasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar. Pasar tradisional menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi karena urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seiring meningkatnya penggunaan transaksi QRIS.

Kali ini Bank BPD Bali menyasar salah satu Pasar Tradisional Modern yaitu Pasar Tradisional Galang Ayu. Pasar Tradisional Galang Ayu adalah pasar swasta tradisional dengan konsep modern yang berada di kawasan Pemogan Denpasar, tepatnya di Jalan Pulau Galang No: 23 Denpasar.

Pasar tradisional yang dianggap sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat ini, menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi. Sehingga diperlukan komitmen tinggi untuk mengarahkan masyarakat, terutama di area pasar tradisional untuk lebih sigap mengoptimalkan transaksi non tunai menggunakan QRIS.

Sasaran dari program Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (S.I.A.P) QRIS adalah pasar tradisional. Karena, di dalam pasar masih terdapat transaksi yang menggunakan tunai atau cash. Bank BPD Bali menggencarkan transaksi menjadi nontunai atau cashless melalui SIAP QRIS. Tujuannya tidak hanya membantu pencegahan penularan Covid-19, tetapi dari segi ekonomi dapat membantu para pedagang pasar belajar menyusun laporan keuangannya.

Baca juga :  Pembukaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7 Tahun 2022
IK-MD-PT-BPD//4/2022/f1

Dilihat dari tren ke depan, pembeli adalah kaum milenial yang sedikit membawa uang tunai dan sudah menggunakan teknologi digital dalam melakukan transaksi. Hal ini juga dapat meminimalisir peredaran uang palsu di area pasar tradisional.

Acara launching S.I.A.P QRIS, dihadiri Wakil Gubernur Bali, Dr, Ir, Tjokorda Oka Ardana Sukawati, M.Si., Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dan Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H., yang di dampingi oleh komisaris dan direksi Bank BPD Bali, Sabtu (9/4/2022).

Dalam kesempatan tersebut, pemilik pasar galang ayu, Putu Gede Budiada, S.E., mengatakan tujuan digalakkannya pembayaran non tunai menggunakan QRIS adalah untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan. Meningkatkan kinerja dan kualitas UMKM yang ada di pasar Galang Ayu selalu terjamin.

Baca juga :  Tanjung Benoa Menjadi Contoh Kesiapan Siagaan Menghadapi Tsunami

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H., mengatakan sesuai arahan bapak Presiden RI, Joko Widodo, yakni BUMN ataupun Pemda diwajibkan melakukan transaksi pada sektor UMKM, sehingga Bank BPD Bali senantiasa siap hadir untuk mendukung UMKM, dalam hal ini digitalisasi pembayaran non tunai menggunakan QRIS.

Dengan komitmen yang dijalankan oleh Bank BPD Bali, Wakil Gubernur Bali, Dr, Ir, Tjokorda Oka Ardana Sukawati, M.Si., memberikan apresiasi tinggi atas sinergitas seluruh pihak untuk memantapkan penggunaan QRIS sebagai bentuk pembayaran non tunai di pasar pasar yang ada di Bali.

Kegiatan yang dilakukan oleh Bank BPD Bali diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan efisien. Selain itu, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Bank BPD Bali dalam mendukung program pemerintah. Searah dalam perluasan transaksi digital dimana hal tersebut selaras dengan Tatanan Kehidupan Era Baru sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Baca juga :  Puncak Bulan Inklusi Keuangan, Bank BPD Bali Turut Sukseskan Kegiatan FKLJK “Bali FINEF 2023”

Selanjutnya program Pasar S.I.A.P QRIS akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis dalam rangka mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional.

IK-MD-PKB-PBD//4/2022/f1

Pada kesempatan itu Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyatakan, pandemi Covid-19 membuat transaksi digital khususnya e-commerce terus meningkat. Tren peningkatan akan terus berkembang menumbuhkan kebiasaan masyarakat bertransaksi secara online.

“Digitalisasi ini memberikan customer experience dengan segala kemudahannya dalam melakukan transaksi online. Dari customer experience ini terakumulasi hingga sudah berubah menjadi customer behaviour jadi susah untuk kembali ke transaksi yang bentuknya offline,” ujarnya.Bs-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button