Terapkan Prokes, Pulihkan Terumbu Karang di Tengah Pandemi Covid-19

BADUNG, MataDewata.com | Anggota Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi Partai Golkar, I Wayan Rawan Atmaja, SH, mengapresiasi langkah pemerintah untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat pesisir Bali melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah pandemi Covid-19. Diwujudkan melalui gerakan restorasi terumbu karang pembangunan Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di lima lokasi di Bali.

Wakil masyarakat Bali asal Kuta Selatan ini mengatakan, kegiatan yang dirancang Kementeriam Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dinilai sebagai kegiatan yang tidak saja memiliki mamfaat jangka pendek namun bertujuan jangka panjang untuk pemulihan terumbu karang dan menggerakkan ekonomi pesisir dan wisata bahari di Pulau Bali.

Baca juga :  Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Pitra Yadnya Ngaben Massal Desa Adat Banjar

Dengan anggaran total senilai Rp111,2 miliar yang sebagian besar dialokasikan untuk program padat karya membangun ICRG. Politisi senior Partai Golkar ini mengharapkan penanaman terumbu karang kedepan harus dilanjutkan dengan tahapan pemeliharaan. Komunitas pecinta laut dan terumbu karang bersama pelaku usaha bahari menjadi garda terdepan dalam upaya perawatan.

“Program seperti ini bukan yang pertama kalinya, jadi jangan hangat-hangat tai ayam. Ingat nanam tapi pemeliharannya tidak konsisten,” ujar Rawan Atmaja di Badung, Minggu (7/12/2020).

Baca juga :  Bupati Tabanan Hadiri High Level Meeting Pengendalian Inflasi Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)

Kesulitan pemeliharaan juga dijelaskannya karena penanaman terumbu karang banyak dilakukan di kawasan berombak, atau pada sebaran terumbu karang rusak. Sehingga perawatan hanya bisa dikakukan oleh nelayan atau masyarakat yang bergerak di sektor usaha bahari atau komunitas pecinta laut. Untuk itu masyarakat pesisir harus bahu-membahu secara bersama-sama menjaga dan merawat terumbu karang yang ditanam agar tidak mati atau dirusak.

Penanaman terumbu karang yang melibatkan 6.225 orang tersebut, tersebar di kawasan Nusa Dua, Pulau Serangan, Pantai Pandawa, Pantai Sanur dan di wilayah Singaraja. Untuk jangka pendek bertujuan menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kedepan program ini dipastikan memberikan mamfaat besar bagi keindahan terumbu karang dan berkembangnya biota laut lainnya.

Baca juga :  Guru Penggerak di Badung Ikuti TOT “Cinta Bangga Paham Rupiah”

“Di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat semangat menanam karang, nanti saat ekononi kembali membaik justru ini modal bagi masyarakat pesisir mengoptimalkan potensi keindahan bawah laut, dan bagi nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapannya,” ujar politisi yang juga gemar memancing itu sembari mengingatkan masyarakat tetap menjalankan Prokes (protokol kesehatan) saat menanam terumbu karang. MD-9

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button