Gus Adhi Ajak Masyarakat Bali Mendukung Pembangunan agar Lebih Maju dan Sejahtera

Pembatalan Piala Dunia U20 Bisa Berdampak Negatif Bila Dibesar-besarkan

BADUNG, MataDewata.com | Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra, menilai pembatalan Piala Dunia U20 bisa berdampak negatif bila terus dibesar-besarkan oleh masyarakat. Disadari atau tidak terpeliharanya rasa kecewa itu bisa berdampak negatif terhadap pembangunan di Bali dan Indonesia umumnya.

A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi ini Kembali mengajak masyarakat Bali dan semua komponen yang ada untuk menyikapi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 tidak terus dibesar-besarkan atau dibicarakan secara debat kusir.

IK-MD-ITB STIKOM Bali//2/2023/fm

“Kepada semua masyarakat di Bali, semua komponen yang ada, terkait dengan hal-hal kemarin terkait dengan sepak bola saya mohon janganlah dibesar-besarkan, karena itu tidak akan ada manfaatnya bila kita mau mewujudkan Bali ini menuju Bali yang lebih maju dan lebih sejahtera,” ujar Gus Adhi di Badung, Jumat (7/3/2023).

Baca juga :  Nyoman Parta Tegaskan KUR hingga Rp100 Juta Tidak Perlu Agunan Tambahan

Lanjut menambahkan, masyarakat harus meningkatkan perannya dalam mengawasi pembangunan Pemda Bali sehingga lebih optimal dan lebih baik. “Secara pribadi saya melihat dan mencermati kita harus meningkatkan peran kita di dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan Pemda Provinsi Bali. Pelaksanaan Pemda Provinsi Bali ini apakah sudah baik, kalau sudah baik mari kita berikan aspirasi untuk lebih baik lagi,” ujarnya.

Ik/Ucp-MD-HRN-PLN Bali//20/2023/fm

Apresiasi kepada Gubernur Bali, Wayan Koster juga ia sampaikan atas keberhasilannya dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan karena setiap pembangunan tidak terlepas dari kerikil-kerikil belum diselesaikan dan menjadi hambatan dalam pembangunan sehingga perlu dipikirkan bersama agar lebih sempurna.

“Kalau saya melihat pak Koster di dalam pembangunan ini saya mengapresiasi keberhasilan beliau secara pribadi dan inilah yang harus kita lakukan bersama-sama bagaimana pemerintah provinsi Bali ini lebih baik. Sudah tentunya di dalam proses pembangunan ini pastilah ada hal-hal, Kerikil-kerikil yang belum terselesaikan sehingga ini yang perlu kita pikirkan sehingga bisa lebih sempurnanya pembangunan yang dilaksanakan di provinsi Bali,” tuturnya.

Baca juga :  Ketua DPP PAPERA, Don Muzakir Serap Aspirasi di Pasar Kereneng

Lebih lanjut dirinya menegaskan bahwa, dampak dari pembangunan yang dibangun oleh pemerintah provinsi Bali dalam kondisi yang aman maka dampak positifnya dapat dinikmati oleh masyarakat dan perusahaan-perusahaan di Bali oleh karenanya orientasi ke depan adalah bagaimana membuat Bali lebih baik.

BPD-Contact -Center
Ik-MD-CC-BPD-Bali//7/2023/fm

“Kalau Bali aman, Bali bagus dalam pembangunannya siapa yang kena dampak, yang mendapat dampak adalah masyarakat itu sendiri, perusahaan-perusahaan yang ada di Bali ini bisa lebih berkarya, lebih bisa berjuang yang Output-nya adalah masyarakat Bali. Begitu juga sebaliknya andaikata kita ribut ricuh yang kena dampak siapa, masyarakat Bali. Nah inilah yang saya harapkan bagaimana kita kedepannya selalu orientasi kita adalah bagaimana Bali ini lebih baik, lebih baik dan lebih baik,” tegasnya.

Kembali ditegaskan Gus Adhi, masyarakat jangan terus melihat sisi negatif dari permasalahan itu kemudian dibesar-besarkan tapi masyarakat juga harus melihat sisi positif dan apa yang bisa diberikan secara individu untuk Bali, karena waktu terus berjalan dan tidak pernah menunggu.

Baca juga :  Sudirta Titip Bingkisan Kecil untuk Disabilitas
Ucp-MD-HRN-OJK-R8//20/2023/f1

“Kita jangan lebih membahas pada impek dari permasalahan itu, manusia tidak ada yang sempurna, pasti kita keluar rumah aja belum tentu kita kepleset, belum tentu juga tidak menginjak kotoran tatkala kita kepleset injak kotoran jangan ini dibesar-besarkan tapi apakah tujuan kita ke depan apa yang baik, jangan kita membesarkan yang kecil menjadi besar. Namun marilah kita lebih melihat manfaat apa yang kira-kira kita bisa berikan secara pribadi untuk bali,” pungkasnya.

“Karena waktu tidak pernah menunggu apapun dan siapapun, maka sebelum kita melihat waktu itu berlalu bagaimana kita memacu diri kita untuk bisa berbuat inovasi dan berkarya,” tutupnya. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button