Bank BPD Bali Semakin Digital dan Komitmen untuk Berkontribusi bagi Perekonomian Daerah

Bukukan Laba Setelah Pajak Rp604 Miliar (Tumbuh 9,90%)

DENPASAR, MataDewata.com | Menyikapi perkembangan teknologi pasca pandemi Covid-19 serta mewujudkan peran Bank yang inovatif melalui pengembangan ekosistem digital, Bank BPD Bali telah mengembangkan beberapa produk serta aktivitas terbaru, seperti Uang Elektronik server based Balipay, Layanan Transaksi Cardless dan QRIS Cross Border.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, Sh.,Mh., menyampaikan pengembangan juga didukung adanya Kerja Sama Layanan Payment Gateway, BI – Fast, Online On Boarding, Kerja Sama Merchant Aggregator, Transaksi FX Spot, FX Swap dan FX Forward, Transaksi DNDF, Co-branding Jakcard, Penerapan SNAP, Kerja Sama Penyediaan KKPD serta KKPD Bank BPD Bali.

Ik-MD-BPD Bali-BP//1/2022/fm

Lanjut menyampaikan upaya tersebut membuahkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan, yaitu sebesar 13,16%, dari Rp23,38 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp26,45 triliun pada tahun 2022, dengan pencapaian rasio CASA sebesar 61,20%. “Peningkatan tersebut karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di Bank dalam bentuk tabungan,” terang Nyoman Sudarma di Denpasar, Selasa (7/3/2023).

Baca juga :  Menuju Industri KUPVA BB dan PJP LR yang A.J.E.G

Disamping itu ditegaskan, pihaknya konsisten meningkatkan kemampuan dalam memperoleh dana selain Dana Pemerintah atau Dana Non Pemerintah/Swasta terutama Dana Retail yang memiliki karakteristik “Dana Murah” dan “Berisiko Rendah” dari segi konsentrasi yang mampu meminimalkan kewajiban serta mempertahankan keberlangsungan perolehan Laba Bank.

Ik-MD-Bank BPD Bali-QCB//1/2023/fm

Diterangkan, sampai dengan Desember 2022 Bank BPD Bali berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp604 miliar (tumbuh 9,90%) dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp549 milyar. Dari sisi aset Bank BPD Bali telah menembus angka Rp32,10 triliun (tumbuh 11,24%) dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp28,90 triliun. ”Pertumbuhan aset yang cukup signifikan ini didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp20,06 triliun pada Desember 2022, atau tumbuh sebesar 1,35% dari Rp19,80 triliun pada Desember 2021,” ungkap Nyoman Sudharma.

Sesuai dengan Visi Bank, yaitu Menjadi Bank yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi dan Terkemuka dalam Melayani UMKM serta berkontribusi bagi Perekonomian Daerah yang Berkelanjutan, secara nyata telah diwujudkan melalui peningkatan kredit produktif sehingga mencapai 53,09% dari total portofolio kredit pada Desember 2022.

Baca juga :  Bank BPD Bali Berikan Bantuan Lapak Pedagang Bagi Umkm di Kawasan Sanur
BPD-Contact -Center
Ik-MD-CC-BPD-Bali//7/2023/fm

Sejalan dengan kinerja keuangan yang baik, rasio-rasio keuangan juga menunjukkan pencapaian pada tingkat yang baik. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 21,58%. Sedangkan rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE masing-masing mencapai angka 2,68% dan 18,27%. Dari sisi pengelolaan kredit bermasalah, Bank BPD Bali berhasil menurunkan NPL dari 2,42% per Desember 2021 menjadi 2,37% per Desember 2022.

Rasio likuiditas, yaitu LDR per Desember 2022 adalah sebesar 75,85% dan rasio efisiensi, yaitu BOPO terjaga pada level 68,87%. Sementara dari sisi kepatuhan, tidak ada pelanggaran BMPK, GWM dan PDN yang dilakukan oleh Bank.

Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

”Sehubungan dengan raihan prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun 2022, Bank BPD Bali memperoleh beberapa penghargaan di tingkat Nasional, diantaranya TOP BUMD Award 2022 dari Top Business, The Best Global Company 2022 dari Economic Review, The Best Bank in SME Financing dari Infobank, BPD Terbaik Dalam Mendukung P2DD dari Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Bank KBMI 1/2 Peserta Inovasi Digital Sistem Pembayaran (BI Fast) Terbaik dari Bank Indonesia,” ujar Direksi asal Desa Ungsan, Badung itu.

Baca juga :  Kantor OJK Provinsi Bali Tingkatkan Jangkauan Produk UMKM

Disampaikan pada RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal 22 Februari 2022, Pemegang Saham juga telah menetapkan porsi dividen sebesar 75% dari laba bersih atau sebesar Rp453 miliar. “Pembagian dividen ini diharapkan dapat mewujudkan misi Bank untuk menggerakkan pembangunan daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya seraya menyampaikan pihaknya akan selalu menjaga sinergisitas dengan Stakeholder serta terus meningkatkan kapasitas teknologi dan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan pasar. Gd-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button