SMAK Harapan Rilis Buku Puisi ‘Kupetik Puisi di Langit’

DENPASAR, MataDewata.com | Pandemi yang melanda semua lini kehidupan, membawa kita masuk dalam tataran kehidupan baru. Tak terkecuali dunia pendidikan termasuk tim literasi di SMA Kristen Harapan Denpasar. Tak mau menyerah kalah atas pandemi yang melanda, mereka terus bergeliat, termasuk baru-baru ini meluncurkan buku puisi yang bertajuk Kupetik Puisi di Langit.

Ik/MD-FA/1/2021/fm

Buku setebal 102 halaman ini, diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Ekspresi bekerja sama dengan Sastra Welang Pustaka. Buku yang menampilkan 46 karya puisi ini ditulis oleh siswa-siswi SMAK Harapan dalam upaya penerapan akhir dari program penulisan susastra yang telah disusun oleh tim literasi.

Dalam siaran persnya, ketua tim literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd. menyampaikan bahwa talenta-talenta sastra siswa harus diberikan peluang untuk mengungkapkan imajinasinya sebagai bagian dari ungkapan perasan dan pikiran sehingga menjadi kekayaan batin dan intelektual.

Ik/MD-HSP-Bdg/1/2021/f1

Jadi para siswa sebagai generasi emas harus mencintai sastra, berkarya melalui puisi , cerpen, novel untuk memaknai tiap peristiwa, sehingga dapat menjadi penanda zaman yang akan juga dibaca oleh generasi selanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd. yang mengungkapkan bahwa walaupun kita berada dalam situasi Covid-19, SMA Kristen Harapan Denpasar tetap memberikan kesempatan untuk siswa-siswinya berkarya, kreatif, inovatif dalam menggali, mengembangkan potensi atau talenta yang dimiliki sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa-siswi di Harapan, yang bisa disalurkan dalam kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMA Kristen Harapan.

Karena keberhasilan siswa nantinya tidak saja ditentukan oleh kecakapan secara akademis tetapi ditentukan juga oleh minat dan bakat yang tersalurkan dengan baik, dan siswa dapat juga menyalurkan emosi mereka dalam kegiatan ekstra bersama dengan teman yang memiliki hobi yang sama.

Ik/MD/WIC-JD//12/2021/f1

Pada bagian akhir buku, diperkuat dengan bab Etalase Puisi yang menampilkan puisi-puisi karya penyair Pranita Dewi, penyair Moch Satrio Welang dan pembina sastra SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M. Pd.

Penyair Moch Satrio Welang pun menambahkan bahwa di jalan yang dingin dan sunyi, puisi akan selalu ditulis. Karena pada akhirnya puisilah yang akan menuntun kita untuk kembali ‘pulang’, menyelamatkan kita yang tergagap dalam perang demi perang. Sw-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button