Ogoh-Ogoh Juara Dikendalikan Melalui Bluetooth

DENPASAR, MataDewata.com | Ogoh-ogoh mesin dengan nama Pamurtian Sang Hyang Baruna ini keluar sebagai juara 1 lomba ogoh-ogoh mini yang digelar oleh Komunitas Seni Abianaya Aksata ITB STIKOM Bali untuk menyambut Hari Raya Nyepi 14 Marte 2021 mendatang. Pameran dan lomba ogoh-ogoh itu digelar di gedung Dharma Negara Alaya ini dibuka oleh Wakil Wali (Wawali) Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wijaya, SE., M.Si.

 

Foto: Wawali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ditemani Prof. Made Bandem saat meninjau pameran.

Menurut I Gede Gana Palguna Winayaka, sang pembuat ogoh-ogoh, butuh waktu 11 bulan untuk menyelesaikan karyanya ini dan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,5 juta. Keunikan ogoh-ogoh ini adalah digerakan dengan teknologi bluetooth yang terhubung dengan handphone dan cukup dengan menyebut vitur apa yang ingin digerakan, maka secara otomatis bagian tertentu atau keseluruhan ogoh-ogoh ini bergerak dan dikolaborasikan dengan cahaya yang menyertainya.

Baca juga :  Pemkab Jembrana Tingkatkan Anggaran Lomba Ogoh-Ogoh
Foto: Ogoh-ogoh mesin Pamurtian Sang Hyang Baruna.

“Misalnya, menyebut “cakra”, maka cakra di balik punggung ogoh-ogoh ini bergerak, menyebut “senjata” maka senjta di tangannya akan bergerak. Menyebut “baruna”, maka baruna di bawah kaki ogoh-ogoh akan berputar. Menyebut “semua” maka semua bentuk ogoh-ogoh ini bergerak,” terang Gana Palguna, yang baru duduk di kelas XI SMAN 1 Denpasar. “Jadi, saya buat ogoh-ogoh ini waktu saya kelas X, sekarang saya kelas XI baru selesai,” lanjutnya.

Baca juga :  Ceria Nusantara Ajak Anak Muda Sehat dan Mencintai Keroncong
Ik/MD-SF-MU//24/2021/f1

Gana Palguna menambahkan, idenya membuat ogoh-ogoh ini karena terispirasi dangan larangan pawai ogoh-ogoh tahun lalu sebagai akibat pandemi Covid-19. “Lalu saya coba membuat ogoh-ogoh ini sebenarnya hanya untuk koleksi pribadi, juga hobi. Kebetulan STIKOM Bali adakan lomba ogog-ogoh mini, saya langsung daftar ikut lomba, dan astungkara juara 1,” ungkap Gana, bangga, sambil menyebut ingin melanjutkan kuliah di ITB STIOM Bali agar bisa belajar lebih banyak tentang teknologi informasi. Sb-MD

Baca juga :  Gubernur Wayan Koster Buka Bali Kite Festival ke-44 Sebagai Warisan Budaya di Bidang Seni Layang

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button