Nyoman Parta: Penggemukan Sapi Rakyat untuk Kedaulatan Pagan

Pemberian Pakan Khusus

DENPASAR, MataDewata.com | Tingkatkan produksi dan pacu terjadinya penurunan impor daging sapi, enam (6) Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Bali dari Fraksi PDI Perjuangan yang dikoordinatori oleh I Nyoman Parta mendukung peneliti Dokter David tingkatkan produksi daging sapi melalui pemberian pakan khusus. Berselang 32 hari, salah usaha untuk mewujudkan kedaulatan pangan tersebut terbukti mampu tingkatkan bobot sapi secara signifikan, dengan tagline “Sapi Bali untuk Dunia”.

Nyoman Parta mengatakan, pemberian pakan khusus pada Sapi Bali dengan sample 30 ekor mengambil lokasi penelitian pada kandang rakyat masing-masing 10 ekor di Kabupaten Gianyar dan Tabanan serta masing-masing 5 ekor di Kabupaten Badung dan Bangli. Ia juga menjelaskan penggemukan sapi rakyat ini sebagai salah satu program mewujudkan kedaulatan pagan di Indonesia dan Bali khusnya agar peningatan kualitas daging sapi ke depan mampu memposisikan daging sapi lokal sebagai tuan di rumah sendiri.

“Hari ini dilakukan pemotongan 2 ekor sapi yang kenaikan ADG 1,4 dan 1,65 per harinya. Berat awal Sapi 1 : 412 Kg dan Sapi 2 : 444 Kg setelah di berikan pakan khusus selama 32 hari, berat sapi 1 menjadi 457 Kg dan sapi 2 menjadi 497 Kg. Ini merupakan kenaikan yang sangat signifikan untuk kelas sapi lokal,” terang Nyoman Parta di Denpasar, Rabu (5/10/2022).

Baca juga :  Bali Masuk Zona Bebas Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Lanjut menyampaikan darah, daging dan kotoran sapi juga akan di Tim Lab Terpadu IPB Bogor dan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Kementerian Pertanian. “Untuk diuji kualitas dan kandungan yang ada di dalam daging Sapi Bali hasil treatmen ini,” terangnya lanjut berharap dengan treatment tersebut kotoran sapi akan sedikit mengandung gas metan sehingga bisa langsung diaplikasi ke lahan pertanian tidak membutuhkan waktu untuk fermentasi lagi.

Politisi asal Desa Guwang, Gianyar itu juga memaparkan sektor agrikultur menyumbang 11% gas rumah kaca dimana 40%-nya berasal dari peternakan yaitu kotoran sapi yang menjadi salah satu penyumbang karbon terbesar. Sehingga dengan terobosan tersebut selain berupauya meniangkatan produksi daging Sapi Bali juga bisa menjaga alam agar tetap sehat tentunya dalam mendukung pertanian organic di Pulau Dewata.

Baca juga :  Bank BPD Bali Mudahkan WP dengan Layanan Samsat VAST

Jumlah populasi sapi di Indonesia saat ini mencapai 18,05 juta ekor pada 2021. Angka ini lebih besar 3,52% dibanding tahun 2020 yang berjumlah 17,44 juta ekor. Konsumsi daging sapi di Indonesia sebesar 2,57 Kg per kapita, sehingga kebutuhan daging sebesar 706.388 ton. Produksi nasional hanya sebesar 436.704 ton, sehingga ada defisit sebesar 207.199 ton. “Impor daging sapi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor daging sapi sebesar 223.420 di tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2021 sebesar 211.430 ton dan kuota impor pada tahun 2022 mencapai 266.065 ton,” ungkapnya.

Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

Ketergantungan akan impor daging sapi yang cenderung meningkat setiap tahunnya yang juga disebabkan daging sapi lokal tidak memenuhi standar baik dari sisi pemeliharaan yang masih tradisional, daging yang alot dan kenaikan bobot harian yang masih rendah bisa segera diatasi. “Berkaitan dengan itu kami 6 Anggota DPR RI Dapil Bali Fraksi PDI Perjuangan melakukan sebuah upaya pemberian pakan khusus dengan peneliti Dokter David,” tegas Wakil Rakyat yang dikenal sangat merakyat itu.

Baca juga :  Semangat Menjaga Keseimbangan Pembangunan, RUU Provinsi Bali Siap Diparipurnakan

Diungkap pula, Sapi Bali memiliki berbagai kelebihan yakni; Bisa hidup di berbagai iklim, bisa makan apa saja dari setrat, tumbuhan hijau hingga jerami kering; Kesuburan sapi betina sampai 17 kali punya anak; Daging kelas 1 (krakas) 52%, daging kelas 2 48%; Terdapat buliran lemak (marbling) di dalam daging yang membuat aroma daging tercium hingga jarak yang jauh; Sapi Bali terkenal pintar. Upaya peningkatan bobot sapi melalui pemberian pakan khusus ini diharapkan juga akan meningkatkan populasi Sapi Bali. MD-9

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button