Bupati Sanjaya Didampingi Wabup Dirga dan Jajaran Forkopimda Sambut Kunjungan Menteri Kebudayaan RI di Tabanan

TABANAN, MataDewata.com | Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M., sambut Kunjungan Budaya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., di Kabupaten Tabanan, Jumat (5/9/2025). Rangkaian kegiatan diawali di Jero Tengah, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, kemudian di Puri Gede Tabanan, dan dilanjutkan dengan acara Temu Wicara yang dipusatkan di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan. Momentum ini menjadi ajang unjuk kebolehan potensi kesenian lokal, mulai dari seni gamelan, tari, sastra hingga pameran seni rupa bertajuk “Aneka Warna Gaya di Kota Singasana”.
Turut hadir dalam acara tersebut yakni jajaran pejabat tinggi kementerian dan tokoh budaya, seperti Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktur Bina Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, serta Direktur Warisan Budaya. Tampak pula Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Wakil Bupati Tabanan, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, para Asisten Setda dan para Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan, serta seniman dan budayawan lokal.
Saat itu, rombongan menyaksikan pertunjukan seni gamelan lintas usia bertajuk “Dinamika Aura Warisan Budaya” dipandu oleh Prof. Drs. I Gusti Nengah Nurata, M.Sn. Penampilan mencakup tari kebesaran “Jayaning Singasana AUM”, tari Kebyar Duduk ciptaan maestro I Ketut Maria oleh I Putu Gede Raka Anggara Guna hingga pembacaan puisi “Tabanan dalam Untaian Kata dan Rasa” oleh I Gusti Ayu Putu Mahindu Dewi dan I Gusti Putu Bawa (Samar Gantang) di Jero Tengah, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken.
Setelah itu, rombongan Menteri beranjak ke Puri Gede Singasana Tabanan bertemu dengan Tjokorda Anglurah Tabanan serta para Penglingsir Puri dan kemudian ke Gedung Kesenian I Ketut Marya, tempat digelarnya Temu Wicara yang dirangkaikan dengan pameran seni rupa memukau. Penyambutan dilengkapi tabuhan baleganjur yang mengiringi tamu kehormatan, mempertegas semangat budaya yang hidup dan berkembang di Tabanan.
Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menyampaikan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia. Ia sekaligus mengapresiasi Bupati Tabanan yang telah mampu melakukan regenerasi budaya melalui pembinaan generasi muda. “Saya selalu mengatakan, tidak ada di belahan bumi ini yang kekayaan budaya dan keragamannya lebih hebat dari Indonesia. Kita ini pantas disebut mega diversity. Indonesia ini superpower di bidang kebudayaan, kita ini adidaya. Dan ini yang harus kita gali terus, lestarikan, lindungi, kembangkan dan manfaatkan,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan tujuan kedatangannya ke Bali yang berkaitan dengan agenda Chandi 2025 (Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy and Innovation), yang baru saja ditutup. “Budaya bukan beban atau masa lalu, maka tema Chandi 2025 adalah Culture for The Future, budaya untuk masa depan. Budaya bisa menjadi ekonomi budaya dan industri budaya. Ini penting untuk pembangunan bangsa,” ungkapnya di hadapan para tokoh budaya dan tamu yang hadir.
Suguhan dari pertunjukkan yang luar biasa dan menyenangkan karena dilakukan oleh generasi muda, ini satu bukti bahwa budaya kita bisa lestari dan tentu ini harus dapat dukungan semua pihak. Kemajuan kebudayaan adalah tugas bersama,” ujar Menteri Fadli Zon. Ia pun menyoroti pentingnya keberlanjutan ekosistem budaya yang menurutnya sudah terbangun baik di Bali, terutama di Tabanan. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Bupati Tabanan dan seluruh stakeholder terkait atas kelestarian dan berkembang pesatnya kebudayaan, khususnya di Kabupaten Tabanan.
Di kesempatan yang sama, selaku Bupati Tabanan, Sanjaya menyambut hangat kehadiran Menteri Kebudayaan dalam kunjungan budaya ini. Pihaknya menyampaikan apresiasi karena telah memilih Tabanan sebagai lokasi kegiatan. “Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Tabanan dan seluruh masyarakat Kabupaten Tabanan menyampaikan selamat datang kepada bapak Menteri, beserta rombongan di Kota Singasana. Semoga kehadiran bapak Menteri akan membuat masyarakat kami semakin bersemangat menjaga akar budayanya sendiri,” pungkasnya.
Ia juga menegaskan, Tabanan tidak hanya memiliki budaya yang potensial tapi juga merupakan lumbung berasnya Bali. Selaku Bupati, ia juga menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian dan pengembangan budaya. “Melalui acara temu wicara ini, mari kita saling bertukar pikiran, gagasan dan saling memberikan inspirasi demi kemajuan kesenian di Kabupaten Tabanan. Saya sangat berharap pertemuan ini dapat kita jadikan wadah untuk berdiskusi tentang kekayaan dan keragaman seni budaya yang kita miliki, sekaligus menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Sanjaya berharap, semangat yang tercipta dari kegiatan hari ini dapat terus menjalar ke setiap lapisan masyarakat, menjadi tenaga penggerak untuk kemajuan Tabanan dengan semangat Tabanan Era Baru. Pihaknya juga menjelaskan terkait nilai sejarah yang melekat dalam pembangunan Gedung Kesenian I Ketut Marya, yang sarat dengan kekayaan budaya lokal. Gedung ini dan semangat masyarakat Tabanan sekaligus merepresentasikan Tabanan sebagai kabupaten yang tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan Bali, tetapi juga sebagai daerah agraris dengan masyarakat pejuang yang turut berperan dalam memerdekakan Indonesia, serta kaya akan nilai seni dan budaya yang luhur. “Bangga menjadi orang Tabanan,” ujarnya.
Di samping itu, penampilan seni dalam acara ini menjadi representasi konkret dari komitmen budaya masyarakat Tabanan. Tarian, musik, puisi, dan pameran seni rupa Tabanan bertema ‘Aneka Warna Gaya di Kota Singasana’ adalah bukti bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan terbesar demi terwujudnya Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Dari panggung pertunjukan hingga forum diskusi, semua pihak menyuarakan satu tekad, bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tapi aset strategis untuk masa depan bangsa. Ht-MD