60 Tahun Bank BPD Bali “Transformasi Tiada Henti”
Wujudkan Komitmen Sebagai Pilar Pembangunan Bali
DENPASAR, MataDewata.com | Puncak perayaan enam dekade (60 tahun) Bank BPD Bali “Transformasi Tiada Henti” dilaksanakan di Gedung Kesirarnawa, Art Center Denpasar, Minggu (5/6/2022). Di usia matang ini Bank BPD Bali terus berupaya lebih baik serta mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan produk dan layanan Bank BPD Bali.
Hadir langsung pada perayaan tersebut Gubernur Bali, Wayan Koster, Wali Kota Denpasar dan seluruh Bupati se-Bali, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Kepala Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali hingga SKPD Bali dan Kabupaten/Kota di Bali. Pada kesempatan tersebut Direktur Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menyampaikan, Bank BPD Bali terus berupaya keras untuk beradaptasi secara cepat menghadapi perubahan arah bisnis menyesuaikan dengan great shifting pola hidup dan budaya baru.
Di Tahun 2021 Bank BPD Bali mencatatkan penghargaan di berbagai bidang khususnya terkait penyaluran UMKM. Penghargaan dari Bank Indonesia sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik dari seluruh Bank BUKU I dan II di Indonesia, penghargaan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Bank Penyalur KUR. “Kami sangat bersyukur dapat menjaga loyalitas nasabah, bahkan dalam kondisi yang berat untuk melewati pandemi ini dengan terus berinovasi dan bertransformasi,” tegas Nyoman Sudharma.
Gubernur Bali, Wayan Koster pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kinerja Bank BPD Bali hingga di usianya yang ke-60 tahun. Ia berpesan semakin matangnya usia bank milik masyarakat Bali ini, tentunya harus diimbangi dengan inovasi kreatif serta mampu bersaing baik antar lembaga perbankan daerah maupun nasional.
Gubernur Wayan Koster yang memiliki pengalaman tiga periode di Banggar DPR RI, juga ia jadikan acuan dalam mengamati perkembangan Bank BPD Bali. Dinilai dari sisi kinerja sudah cukup baik termasuk sistem layanan dan penerapan manajemennya. Untuk itu ia berharap ke depan Bank BPD Bali harus didukung dengan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas. Sehingga diharapkan tumpuan kekuatan memajukan Bank BPD Bali semakin kokoh yang tentunya dibarengi adaptasi sistem sesuai perkembangan digitalisasi saat ini.
Dari sisi permodalan pemegang saham ia juga menilai belum ideal kendati sudah diturunkan pembagian deviden dari 90% menjadi 75 persen dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Menurutnya angka 60% pembagian deviden baru pas untuk menguatkan sisi permodalan dalam pengembangan bisnis Bank BPD Bali. Gubernur Wayan Koster juga berharap Pemprov Bali akan menambah penyertaan modal di tahun 2022 ini.
“Jadi ke depan para pemegang saham kalau pandemi sudah dilewati maka dari 75% kita turunkan ke 60%, jadi yang disetor lebih banyak dia. Kalau modal asetnya lebih banyak kapasitas usahanya akan lebih meningkat. Kalau kapasitas sudah meningkat, astungkara dengan manajemen yang baik integritas yang baik maka labanya meningkat, devidennya meningkat. Bagi devidennya meningkat karena kapasitasnya bertambah,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu.
Lanjut juga berharap agar para pemegang saham terus aktif memperkuat penyertaan modal maupun tabungannya. Pelaku usaha di Bali secara menyeluruh juga diarahkan membuka rekening di Bank BPD Bali mengikuti jejak perguruan tinggi yang sudah menjadi nasabah (membuka rekening) tentu juga harus diikuti oleh stakeholder lainnya. Gubernur Koster juga mengapresiasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) menjadikan Bank PPD Bali sebagi penyalur terbaik di Indonesia termasuk perhatiannya kepada UMKM.
Pada kesempatan tersebut ia kembali menegaskan penguatan konsep Ekonomi Kerthi Bali untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Bali sekala dan niskala dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru. “Bank BPD Bali betul-betul menjadi bank pembangunan. Menjadi pilar untuk memperkuat dukungan terhadap pembangunan Bali,” tegasnya seraya berharap di tahun 2023 dari sisi infrastruktur kantor pusat bisa dikembangkan.
Dalam laporan capaian kinerja Bank BPD Bali, Dirut Nyoman Sudharma menyampaikan menjadi Terbaik I Tahun 2021 Kategori Bank Daerah dan berbagai penghargaan lainnya. Hal ini sebagai perwujudan visi dan misi Bank BPD Bali, sekaligus dukungan pada program pemerintah khususnya penciptaan daya saing UMKM sebagaimana amanat UU No: 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Dari performance keuangan, Bank BPD Bali di Tahun 2021 berhasil mencatatkan laba sebesar Rp549 miliar dengan pembagian dividen sebesar Rp411 miliar. Sejalan dengan ketentuan POJK No: 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank di akhir Tahun 2024 Bank BPD Bali dapat memenuhi kewajiban modal inti paling sedikit Rp3 triliun dan berada pada KBMI I. ‘Harapannya, kami dapat mempercepat proses peningkatan Bank BPD Bali menjadi KBMI II, sehingga dapat semakin memperluas ekspansi usaha dan semakin mengukuhkan Bank BPD Bali sebagai penghasil pendapatan terbesar bagi Pemerintah Daerah Bali,” tutup Nyoman Sudharma.
Dalam 10 tahun terakhir, transformasi digital menjadi fokus Bank BPD Bali yakni; Tahun 2012-2013 Elektronifikasi Pajak Daerah BPD Payment, SP2D Online; Tahun 2015-2016 Digitalisasi Core Bisnis Internet Banking, Mobile Banking, ATM; Tahun 2017-2018 Lakupandai, E-link LPD, Internet Banking Bisnis, E-Samsat; Tahun 2019-2020 QRIS, Kartu Debet, E-Retribusi Pemda. E-Ticketing Pariwisata, Payment System E-Commerce; Tahun 2021 E-link BPR, E-retribusi Pemda (lanjutan), Cardless Transaction, QRIS Cross Border, Acquirer Debet (On Us); Tahun 2022 Digital On Boarding; serta dalam pengembangan Uang Elektronik servered based BaliPay, Super App Mobile Banking, Open API, Interlink Fintech & E-Commerce, Omnichannel. MD-9