Purnama Kedasa Dewasa Ayu Sucikan Pikiran, Perkataan dan Perbuatan
DENPASAR, MataDewata.com | Pulau Bali tidak hanya penuh akan keindahan alamnya, tetapi juga kental akan tradisi serta adat istiadatnya. Salah satunya Perayaan Hari Raya Purnama di Bali yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu atau hari baik disebut dengan Dewasa Ayu.
Dewasa Ayu ditentukan biasanya melalui Sasih dan juga Wuku, yakni sistem penanggalan yang sampai saat ini masih digunakan di Pulau Bali dan Pulau Jawa. Salah satu hari raya yang didasarkan pada Sasih/Bulan adalah Purnama. “Akan tetapi, tidak semua Purnama jatuh pada Dewasa Ayu,” ujar Tokoh Bali (Direktur RSU Puri Raharja), dr. Gede Bagus Darmayasa, MM.M.Repro., di Denpasar, Rabu (5/4/2023).
Lanjut menyampaikan, Purnama berasal dari kata “Purna” yang artinya Sempurna. Oleh karena itu Purnama dilaksanakan saat bulan penuh. “Hari raya ini dirayakan setiap 15 hari setelah Tilem (bulan gelap, red). Artinya dalam satu tahunnya umat Hindu dapat merayakan sebanyak 12 kali acara peringatan hari suci keagamaan ini,” ujar dr. Bagus sapaan akrabnya yang juga Bendesa Pura Goa Lawah itu.
Di hari suci ini umat Hindu memuja Sang Hyang Chandra sebagai Dewa Kecemerlangan untuk memohon kesempurnaan dan kesucian hidup. Hari Purnama yang paling dianggap penting oleh umat Hindu adalah Hari Purnama Kedasa. Jatuh pada Sasih Waisaka atau Sasih Kesepuluh (kali ini pada tanggal 5 April 2023).
“Biasanya diawali terlebih dahulu dengan perayaan Hari Raya Nyepi, sebagai hari Perenungan Suci dalam hal pengendalian diri dan hawa nafsu. Purnama Kedasa merupakan hari penghormatan kepada Sang Hyang Sunya Amerta sebagai Pemberi Air Suci Kehidupan. Selamat Purnama Kadasa, semoga semua umat rahayu dan cemerlang,” tutup dr. Bagus yang juga pelukis itu. Gl-MD
