Gabungan Dua Kota Di Provinsi Bali Tercatat Deflasi pada September

DENPASAR, MataDewata.com | Berdasarkan BPS Provinsi Bali, tekanan harga gabungan dua kota di Provinsi Bal (Denpasar dan Singaraja) pada September 2023 tercatat stabil sebagaimana tercermin dari deflasi sebesar-0,03% (mom) atau inflasi 2,40% (yoy). Sejak Juli 2023, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Bali sudah terjaga dalam rentang target nasional dimana pada bulan September tercatat sebesar 2,40% (yoy), meski sedikit lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 2,28% (yoy) Namun demikian, secara bulanan inflasi di Bali lebih rendah dimana tercatat sebesar -0,03% (mt) dibandingkan nasional sebesar 0,19% (mto).

Baca juga :  Bank BPD BALI Raih Penghargaan sebagai BPD Terbaik dalam Mendukung Kebijakan P2DD

Hal tersebut tidak terlepas dari koordinasi pusat dan daerah, khususnya Tim Pengendalian infias Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provins Bali serta seluruh Kab/Kota se-Bali, dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.

Ik-MD-BPD Bali-BI//1/2023/fm

Berdasarkan komoditasnya, defiasi pada September 2023 terutama didorong oleh penurunan harga bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, mangga, dan bawang puti Penurunan harga bawang merah dan cabai rawit terjadi seiring dengan peningkatan pasukan pada periode panen. Sedangkan bawang putih mengalami penurunan harga akibat peningkatan pasokan.

Di sisi lain, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan tekanan harga beras seiring dengan terbatasnya pasokan karena belum memasuki musim panen pada Oktober 2023, risiko yang perlu diwaspadai karena berpotensi mendorong tekanan inflasi antara dampak langsung dan tidak langsung dari kenaikan harga 88 juta non subsidi (Pertamax Pertamax Plus, Pertamax Green, Dedte, Pertamina Dex) per 1 Oktober 2023.

Baca juga :  Bank BPD Bali Semakin Digital dan Komitmen untuk Berkontribusi bagi Perekonomian Daerah
BPD-Contact -Center
Ik-MD-CC-BPD-Bali//7/2023/fm

Tarif angkutan udara juga diprakirakan meningkat akibat kenaikan harga avtur yang masih bisa tinggi permintaan pada Oktober 2023. Di sisi lain, penyaluran Bantuan Pangan Beras oleh Pemerintah selama per oce September Oktober 2023 dan masuknya musim panen Oktober 2023 diprakirakan menahan laju kenaikan harga beras

TPD Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali secara konsisten melakukan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K, antara lain: intensifikasi penyelenggaraan operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga, ii) melakukan pemantauan di pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan, i) memperluas dan meningkatkan Kerja sama Antar Daerah (KAD), mendorong peningkatan peran Perumda Pangan Bali sebagai offtaker untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan, serta v) mewujudkan strategi pangan untuk menjaga ekspektasi masyarakat. Ud-MD

Baca juga :  Ketua Umum Jalasenastri Apresiasi Penguatan Ekonomi Bali Melalui Pameran IKM Bali Bangkit

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button