Berawal Nonton YouTube, Pelajar SMP Sajikan Menu Spesial di NAD COFFEE & EATERY

Terinspirasi dari Sang Kakek

GIANYAR, MataDewata.com | Seorang Pelajar SMP Bernama Made Radya Kennard menjadi koki (chef cilik) di NAD COFFEE & EATERY yang merupakan cafe miliknya sendiri di bilangan Gianyar, berkat terinspirasi dari sang kakek. Di usianya yang masih belia, siswa yang masih duduk di bangku kelas 9 SMP Negeri 1 Denpasar yang akrab disapa Nad ini mampu menarik perhatian setiap pengunjung yang datang. Ia terlihat begitu mahir memasak berbagai menu istimewa yang ditawarkan untuk para pecinta kuliner yang datang.

Nad mengaku menghabiskan sebagain waktunya untuk belajar masak berawal dari menonton konten memasak yang ada di YouTube serta di bawah bimbingan sang kakek yang juga seorang Chef. Berbekal kegigihan dan motivasi dari sang kakek kini Nad memiliki keterampilan memasak hingga berkeinginan mengikuti ajang lomba memasak. Menu andalannya yang sering ia masak yakni Kingpin Ayam, Sayur dan Saus yang dijual dengan harga Rp40 ribu per porsi.

Baca juga :  Ketua FORIKAN Ny. Putri Koster Apresiasi Lomba Masak Serba Ikan
Ik-MD-BPD Bali-BP//1/2022/fm

“Dari sini belajar, dari kakek juga belajar dari YouTube juga. Belum pernah lomba, boleh sih pengen ikut. Cuman liat dari YouTube itu Spaghetti kayaknya gampang nih, tak bikin ada yang bilang enak. Ada juga adik dari kakek yang ngajarin saya, kebetulan chef juga,” ujar Nad saat ditemui, Rabu (1/2/2023).

Diakuinya hobi memasak sudah ada sejak dibangku sekolah dasar (SD), sehingga memotivasi dirinya untuk terus belajar memasak. Hal tersebut ia lakukan ketika pulang dari sekolah dan hingga akhirnya saat pandemi Covid-19 melanda, Nad memiliki waktu luang untuk lebih sering memasak. Didukung sang ibu akhirnya dibuatkan NAD & COFFEE EATERY mendukung hobi sang anak yang mulai mencintai dunia kuliner dan pariwisata.

Baca juga :  Tambah Variasi Western Restaurant di Jimbaran
Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

“Dari SD mulai hobi masak, dulu mulai masak ketika pulang sekolah pas Covid di rumah terus. Jadi masak-masak aja terus, akhirnya Ibu saya ada pikiran bikin Cafe jadinya sambil belajar bikin juga, lebih ingin mendalami pariwisata mungkin nggak tau juga bisa jadi Chef atau nggak,” ungkap Nad anak kedua dari pasangan suami istri Ketut Putranata dan Made Purnama Damayanti.

Chef Cilik yang mengidolakan kakeknya sendiri yang juga seorang chef, tertegun karena memiliki gaya masaknya dan kecepatan dalam menyiapkan setiap hidangan. “Chef idola kakek saya sih sama ada juga selebriti. Masak cepat, pas jadi looksnya (kelihatannya, red) bagus dan rasanya enak. Pertama pasti looksnya kalau looksnya jelek rasanya kayaknya nggak enak nih mending nggak bagus yah appetizing (selera, red). Setelah looks udah pasti rasa itu yang paling penting,” tuturnya.

Baca juga :  Sambut Kebangkitan Pariwisata Bali, South Eat Kitchen by Black Stone (BS) Hadir di Sanur

Ditanya mengenai masakan Bali, Nad justru menjawab lebih sulit memasaknya karena memiliki racikan bumbu dan bahan yang cukup kompleks sehingga tidak boleh ada bumbu yang kurang. Kendati demikian ia tak pupus harapan untuk terus belajar. Terlebih sang kakak, Putu Krisna Danista Gautama (Dennis) kerap membantunya untuk mendesain cara penyajian setiap menu yang ia masak hingga memasarkannya. “Kebetulan sih disini masakan Bali kurang di sini, karena sajiannya lebih ke western. Harapannya sih, usaha ini bisa lebih maju dan bisa buka cabang terus bisa lumayan terkenal,” harapnya. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button