Penjor Simbol Tradisi Budaya Bali Bukan Baliho
Jawaban Telak Kasatpol PP Bali, Akan Dipasang 2.500 Penjor
DENPASAR, MataDewata.com | Polemik ‘Baliho Babi Guling’ yang viral di meida sosial (Medsos) karena ditertibkan aparat Satpol PP gabungan, mendapatkan respons Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi di kantornya, Selasa (1/11/2022).
Ditegaskan birokrat asal Pulau Nusa Penida, Klungkung ini, penertiban yang dilakukan tidak ada diskriminasi baik untuk spanduk, pamflet hingga baliho atau meterial promosi lainnya di jalur KTT G20, baik yang tidak berizin maupun yang jelas-jelas merusak estetika keindahan Kawasan.
“Sebagai tuan rumah kita menyiapkan diri dengan mengadakan bersih-bersih lingkungan. Dalam hal ini material promosi dan lapak-lapak di atas trotoar kita himbau untuk pindah, baliho, pamflet dan spanduk, kita turunkan,” jelas Dewa Dharmadi.
Lanjut menyampaikan nantinya sebagai gantinya di sepanjang jalur yang dilewati delegasi KTT G20 akan dipasang 2.500 penjor dari ukuran sedang hingga besar. tentunya penjor menjadi simbol tradisi budaya Bali untuk menyambut kedatangan tamu dan delegasi Presidensi G20.
“Yang akan dipasang adalah penjor, setinggi 6-7 meter, itu bagian dari budaya kita untuk penyambutan tamu atau momen penting, jadi untuk sementara material promosi kita turunkan dulu,” terang Dewa Dharmadi.
Ditanya khusus soal penurunan Baliho Babi Guling yang dinilai beberapa kalangan tidak menghormati kearifan lokal Bali, justru Dewa Dharmadi kembali menegaskan penertiban dilakukan tanpa diskriminasi. “Kita profesional saja, kalau ada kesan seperti itu perlu dipertanyakan idealismenya tentang Bali,” kata Rai Dharmadi yang lanjut mengajak komponen masyarakat secara keseluruhan untuk berpartisipasi untuk kesuksesan kesuksesan pelaksanaan G20.
Pada kesempatan sama Ketua PWI Bali, IGN Dwikora Putra menegaskan insan wartawan tentu memiliki semangat yang sama untuk mensukseskan pelaksanaan Presidensi G20 di Pulau Dewata. Sebagai upaya bersama turut memulihkan perekonomian yang sepat dilanda pandemik Covid-19. “Saya yakin wartawan punya komitmen yang sama, bagaimana Bali bisa bangkit pasca pandemi. Saya juga yakin, wartawan juga visi yang sama di media masing-masing,” kata Dwikora Putra.
Dukungan senada untuk kesuksesan pelaksanaan Presidensi G20 juga disampaikan Wakil Ketua/Bidang Kelembagaan KPID Bali, Drs. Ida Bagus Ketut Agung Ludra. Ditegaskannya KPID Bali mendukung langkah pembersihan baliho dan sejenis lainnya yang dianggap sudah rusak atau tidak layak, sebagaimana yang telah dilakukan Satpol PP Bali. “Kami mendukung apa yang telah dilakukan Kasatpol PP Bali, untuk kepentingan yang lebih besar,” terang Ludra. Pp-MD