Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster Kuatkan Aksi Perangi Kebutaan di Pulau Dewata

DENPASAR, MataDewata.com | Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster yang juga menjabat sebagai Pembina Tim Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan di Pulau Dewata memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih mendalam terhadap perawat dan tenaga medis yang menangani gangguan penglihatan yang rentan dialami oleh orangtua atau warga yang usia lanjut.

Hal tersebut disampaikan Ny. Putri Koster saat menghadiri dan membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Perawat Mata Indonesia (IKPAMI) VI Tahun 2022 yang berlangsung di Prama Hotel Sanur Beach Bali, Saniscara Kliwon-Wuku Wayang (1/10/2022). Disampaikan Provinsi Bali menjadi daerah pertama yang angka prevelansi kebutaannya paling rendah. Sejak tahun 2020, Bali mencatat jumlah penduduk yang mengalami gangguan penglihatan atau buta sebanyak 0,3% dari jumlah penduduk secara keseluruhan.

Ik-MD-GBD-BPD Bali/12/2022/fm

“Angka ini tidak hanya menjadi acuan untuk terus menjadikan kita semua bersemangat untuk mengentaskan Bali dari gangguan penglihatan atau kebutaan, namun juga saya harapkan mampu menjadi semangat untuk tetap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang penglihatannya terganggu,” ucap Ny. Putri Koster.

Baca juga :  Kampanye Gerakan Nasional Ibu Hamil Sehat Digelar di Kota Denpasar

Ditambahkannya, dengan memiliki indera penglihatan yang baik akan membuka wawasan lebih jauh bahkan akan mampu menguasai dunia dari kedekatan. “Jangan pernah meremehkan mata yang jernih, karena dengan mata kita mampu melihat seisi dunia dan mata hati orang lain,” imbuhnya.

Ditambahkan Tim Penggerak PKK selalu berupaya menyentuh kondisi masyarakat sampai unsur yang terbawah, sehingga kami dalam menggerakkan kader menggunakan dua (2) metode yakni sosialisasi dan aksi sosial. Kedua kegiatan itu dilakukan secara berkesinambungan. Sosialisasi juga dilakukan melalui peran serta media baik cetak, elektronik dan juga online. Didukung aksi sosial secara berkala dengan melibatkan kader PKK dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa untuk menyasar masyarakat yang memang benar-benar harus memperoleh bantuan, penanganan dan perhatian khusus.

Baca juga :  Tingkatkan Prokes, Terkonfirmasi Positif Covid-19 Masih Tiga Digit
Ik-MD-GS-BPD Bali/12/2022/fm

“Seperti misalnya kurang gizi, kelaparan, bahkan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan termasuk kebutuhan penanganan gangguan mata. Sehingga dalam kegiatan kami di lapangan, Tim Penggerak PKK selalu menggandeng tenaga medis untuk membantu warga secara langsung, salah satunya tenaga medis khusus gangguan mata, mulai dari pemberian kacamata gratis, hingga pemeriksaan skrining bagi lansia yang katarak,” jelas Ny. Putri Koster.

Sejalan dengan pembangunan kesehatan mata yang dicanangkan oleh pemerintah, Ikatan Perawat Mata Indonesia (IKPAMI) sangat konsen untuk menurunkan prevalensi kebutaan di tahun 2030 sebanyak 25% dari target prevalensi dari tahun 2017 yang mencapai 8 juta orang dari jumlah penduduk di Indonesia.

Seperti yang diketahui bahwa penyebab gangguan penglihatan atau kebutaan yang tertinggi di Indonesia adalah katarak, trakoma (infeksi pada mata), amblyopia (mata malas) dan glaukoma. Oleh sebab itu, kita semua harus sadar bahwa Indonesia masuk ke dalam lima (5) negara dengan jumlah penduduk yang mengalami gangguan penglihatan terbanyak selain China, India, Pakistan dan Amerika Serikat.

Baca juga :  Pasar Rakyat TP PKK “Berbelanja dan Berbagi” 500 Paket Bingkisan

Ketua Umum DPP Ikatan Perawat Mata Indonesia (IKPAMI) Pusat Rosikin mengatakan melalui strategi tata laksana konsep penanganan penyakit mata, diharapkan IKPAMI menjadi organisasi yang turut serta aktif memberikan layanan kesehatan mata. “Untuk provinsi Bali yang memiliki visi mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil, berkualitas dan didukung dengan pengembangan sistem database riwayat kesehatan krama Bali bebas kacamata, sehingga IKPAMI mendorong Tim Penggerak PKK Provinsi Bali untuk melibatkan organisasi kami di Bali dalam upaya pengentasan kebutaan utamanya katarak,” ungkapnya.

Dengan program “Kami Datang, Penglihatan Terang” tentu saja menjadikan kerjasama antara IKPAMI Bali dengan Tim Penggerak PKK Bali menjadi sangat penting, karena dari data tahun 2017 mencatat bahwa 80% dari 87,8% penderita gangguan penglihatan sudah mengalami perbaikan penglihatan. Hp-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button